Sejak dulu saya mudah berteman
dengan siapa saja, walau kesan awal yang mereka sampaikan adalah saya orangnya
jutek alias judes. Hal itu berlaku buat teman perempuan maupun lelaki. Bahkan bisa
dibilang saya orangnya gak mudah akrab. Sebagai orang introvert ( saya baru
menyadari hal ini ) saya tidak mudah membuka hati dan percaya dengan orang
baru.
Apalagi sejak mengenal dunia
komunitas, teman saya tentu saja makin bertambah dong tapi tetap saja teman
akrab tak sebanyak yang dikenal. Saya memiliki teman akrab lelaki mungkin ini
satu-satunya tapi tenang jangan berpikiran negatif dulu, simak ceritanya sampai
selesai. Ada beberapa teman yang bagi saya termasuk akrab. Pemilih? Mungkin iya,
karena akrab dengan saya artinya akan mengetahui semua dunia mengenai saya.
Pertama mengenalnya jauh sebelum
ada dunia blogging yang seramai sekarang. Saya mulai akrab setelah membaca tulisan
kegalaunya mengenai pacarnya hahaha. Iya, dia lebih muda usianya dari saya,
bisa dibilang jadi seperti adik deh. Bagaimana saya dan dia akrab? Ya saling
bertukar cerita dong lewat tulisan karena memang mengenalnya melalui dunia
maya.
Saya bisa cerita apa saja
dengannya, tentang pekerjaan, tentang galaunya saya menemukan tambatan hati di
usia yang hampir seperempat abad. Kisah percintaan yang gak jelas kepastiannya
hahaha. Apakah dia asyik jadi pendengar cerita saya? Kadang iya, kadang dingin
namanya juga lelaki. Sampai suatu hari saya dapat kesempatan mengunjungi
kotanya, saya janjian buat ketemuan. Eits gak Cuma berdua ya, tapi dengan teman
lainnya juga dong.
Sewaktu saya bekerja di kota
asalnya, sering kali merepotkannya dan dia dengan senang hati membantu. Entah beneran
senang hati atau sebel ya, secara saya minta tolong dia mengirimkan sekardus
perkakas rumah tangga waktu saya ngekos hahaha. Apakah sekarang masih akrab? Masih
dong. Secara dia comblang saya menemukan jodoh hahaha. Pasti dia bakal GR baca
tulisan ini deh, bahkan kalau saya lagi bertengkar sama suami, dia pasti jadi
penengahnya. Karena suami lebih dulu bestian sama dia hahaha. Kini dia jadi
blogger yang jago urusan dalaman blog, kalau ada masalah bahkan minta tolong
bikinin artikel ya sama dia hahaha. Saya berharap pertemanan kami membawa
kebaikan dan keberkahan, sampai mati pun tak bisa melupakan kebaikan.
saat ini saya dan dia berada di
satu grup blogger yang tiap hari ramainya bukan main. Tapi memang teman-teman
di sana bisa akrab satu sama lain. Saling menimpali topik pembicaraan yang
teramat random deh. Tidakah saya memiliki teman akrab perempuan? Ada dong,
salah satu teman akrab ini sudah saya anggap seperti saudara. Saya mengenalnya berawal
dari dunia penulisan buku dan penerbitan. Saat anak-anak saya dan dia masih
kecil. Walau usianya jauh lebih muda, tepatnya sepantaran dengan adik saya,
tapi saya dan dia bisa nyambung membahas apapun.
Bisa dibilang teman akrab yang
saya percaya sepenuh hati tentang luar dalam perjalanan hidup. Sisi baik dan
buruknya saya. Saya dan dia sering hangout bareng, saling support dan mendoakan
kebaikan. Namun akhir-akhir ini, hubungan pertemanan saya dengannya tidak
baik-baik saja. Lamanya pertemanan tidak menjamin tidak ada masalah dan salah
paham. tidak selamanya niat baik akan bisa diterima dengan baik walau kami
akrab. Saya tidak menyesal mengenalnya, semoga dia selalu sehat dan dilimpahkan
kebahagian. Kami memang masih berada di dalam beberapa grup blogger tapi
menjadi asing hehehe. It’s oke, life must go on.
Sudah cuma segitu doang? Gak sih,
masih ada beberapa teman dari komunitas yang tadinya biasa saja karena
komunikasi yang intens jadi akrab. Bahkan salah satunya dari dulu sudah akrab
seperti kakak perempuan. Dari dulu sampai sekarang tetap baik, meski sudah gak
bisa leluasa cerita kayak dulu deh. Karena sejak awal mengenalnya pun saya
maupun dia mengetahui kisah hidup masing-masing yang mungkin gak semua orang
tahu.
Sekarang makin sibuk dengan pekerjaan
maupun urusan keluarganya.
Namun kebaikannya pun tak akan
saya lupakan. Bahkan sebelum pandemi melanda saya dan teman baik lainnya dapat
kesempatan traveling bareng, seseruan menjelajah kota pelajar yang juga
terkenal segabai kota wisata. Sayangnya sekarang belum dapat kesempatan buat
jalan bareng lagi tapi tetap bisa ngobrol seru di WAG blogger.
Seru ya bahas pertemanan? Seru dong,
ini bisa jadi cerita yang dibaca ulang kalau anak-anak kami besar nanti. Malah ada
lho teman akrab yang saya kenal masih jomblo sampai menikah, saya dan suami (
wakti itu calon suami ) hadir ke pernikahannya. Saya sempat numpang foto
pre-wedding di depan mobil pengantin lho ahahhaha. Lucunya saya masih menyimpan
souvenir nikahannya sampai sekarang hahaha.
Apakah semua pertemanan bisa
akrab? Gak sih, bisa akrab tapi tak
sesuai ekspektasi saya hahaha. Sewaktu awal, saya mengira keakraban kami bisa
jadi bestie. Ternyata saya tidak demikian, hal itu diluar ekspektasi dong. Ya,
gak apa – apa sih tiap orang punya pilihannya sendiri kan. Saat ini saya baik,
akrab iya tapi ya sudah sebatas itu. Bukan yang semua hal bisa saya ceritakan
sepenuhnya ke dia.
Ada banyak komunitas blogger yang
saya ikutin, salah satunya komunitas blogger perempuan yang rata-rata sudah
jadi emak-mak. Tak heran kalau namanya KEB ( Kumpulan Emak Blogger ) yang
sampai sekarang makin eksis. Memiliki teman akrab? Punya sih, tapi entah apakah
bisa dikatakan akrab, ntar takutnya saya yang dibilang sok akrab hahaha.
Pertama, Aslinya berasal dari
Malang, namun sedang merantau ikut suaminya. Awalnya akrab bagaimana? Komen-komenan
di kolom instagram dong, sampai akhirnya dapat kesempatan buat kopdar bareng
waktu mudik ke Malang. Lanjut diajak kerjasama mengurus sebuah event blogger di
Malang.
Lain lagi dengan teman yang satu
ini, duh malu sih dibilang teman akrab. Bagi saya yang gak mudah atau sembarang
save kontak nomor whatsapp, jelas kalau sampai saya simpan nomernya jadi teman
akrab saya. Ya bagaimana akhirnya gak tidak saya simpan karena teman ini
merupakan salah satu admin WAG blogger hahaha. Sejak nomernya saya save, lebih
tepatnya saling save saya jadi bisa ngepoin story WA-nya dong hahaha. Saling berbalas
komen di status itu seru loh wkwkwwk.
Secara emak satu ini suka posting
story WA mengenai proses bikin kompos, kalau gak hasil bercocok tanam dengan media
yang terbatas tapi bisa. Contohnya? Bekas botol air mineral dong. Ikutan senang
deh lihat proses tanamannya mulai dari berbunga sampai jadi bakal buah. sebagai
orang yang suka bercocok tanam jadi bisa saling bertukar info maupun pengalaman
kan.
Terkadang menjadi teman akrab itu
tak perlu alasan ya? Namun memiliki teman yang sefrekuensi, tidak mudah baper
dan bisa saling memaafkan kalau ada salah itu lebih asyik dan seru. Bahkan bisa
jadi langgeng sampai tua nanti. Jadi teman akrab dunia akhirat itu lho dengan
agenda bisa umroh bareng aamiin.
aku kancamuu ponn kancamuuu
BalasHapusoh tentu saja dong mak echa
HapusLhooo takkira mbak Ivon extrovert.
BalasHapuskukira dulu juga gitu trnyata makin ke sini baru menyadari aku introvert
HapusYa ampuuun sebaik dan sesabar itu mas priyo ya wkwkwkw bestiemu masih mending pada ngeblog din, circle ku di mp blas nggak ada lagi yang mau ngeblog.
BalasHapusiya dan aku yang sering nyebelin bagi dia hahahaha Alhamdulillah masih rajin bertukar cerita dengan menulis
HapusEh bahas sapa sih itu kek kenal tu cowo 😆
BalasHapusdih siapa itu sih yang rebahan foto profilnya hahaha
Hapus