Mengenal Jurusan Digital Jurnalistik dan Perannya di Masa Depan
Pemberitaan di media massa tidak pernah lepas dengan kaitannya dengan dunia jurnalistik. Ya, di masa pemberitaan mulai beralih ke media online akibat pola masyarakat yang mulai meninggalkan pemberitaan media cetak, maka tidak heran jika saat ini pun dalam dunia pendidikan muncul jurusan digital jurnalistik.
Perubahan Pola Konsumsi Berita di Masyarakat
Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center, peran media cetak dalam pemberitaan sudah mulai berkurang. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pemberitaan, masyarakat lebih banyak mengkonsumsinya dari channel sosial media, televisi dan berita online.
Media cetak sendiri menempati posisi kelima dalam kebutuhan pola informasi masyarakat.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika beberapa platform media cetak mulai bertransformasi menuju digital dan sepenuhnya meninggalkan penggunaan paper based dalam pemberitaan mereka. Koran Tempo misalnya memutuskan untuk beralih sepenuhnya ke media digital guna memangkas ongkos produksi terutama pembelian kertas, biaya cetak dan distribusi koran.
Data Riset Nielsen bulan Agustus 2020 juga menyiratkan hal yang sama, dengan jumlah pembaca media online meningkat menjadi 6 juta pembaca, sedangkan media cetak menurun menjadi 4.5 juta orang.
Menurut Direktur Eksekutif Nielsen Media, Hellen Katherina, televisi masih memegang peran utama sebanyak 96%, billboard 52%, internet 43% dan radio 37%, sementara itu media cetak berada di urutan ke sembilan berdasarkan riset Nielsen.
Penggunaan Media Online Berbanding Lurus Efisiensi dan Pendapatan Perusahaan
Tentunya penggunaan media online ini dapat membantu perusahaan mengefektifkan bisnis mereka, tidak perlu lagi mempersiapkan bahan cetak, melakukan perawatan mesin cetak dan juga pendistribusian media ke berbagai penjuru kota untuk memastikan para pembaca mendapatkan berita hangat di pagi hari.
Para pembaca pun dapat segera mendapatkan informasi lebih cepat berkat kemampuan internet menampilkan berita secara realtime, sesuai dengan kondisi terkini. Kebutuhan semacam ini yang sulit untuk dikejar oleh media cetak.
Selain itu, dilihat dari sisi pendapatan, penggunaan media online di tahun 2020 bahkan berhasil mencatatkan rekor tertinggi melampaui pendapatan media televisi. Hal ini berbanding terbalik dengan tahun 2017, di mana saat itu, televisi masih memegang kue iklan terbesar.
Saat ini internet memimpin pendapatan media berkat kemampuannya untuk diakses melalui smartphone dan juga desktop.
Dengan adanya perubahan tersebut, maka sudah sewajarnya industri media mempertimbangkan penggunaan media online sebagai core bisnis utama mereka. Dan untuk mendukung kualitas media online tersebut maka perusahaan juga membutuhkan talenta baru yang menguasai jurnalistik digital.
Internet Adalah Masa Depan Pers
Bisa dibilang, internet adalah masa depan untuk dunia pers dan pemberitaan. Dengan memanfaatkan teknologi internet, sebuah berita akan dapat dideliver dengan cepat dan luas, tidak terbatas oleh batas negara karena dapat segera diakses oleh pembaca dari berbagai belahan dunia.
Dalam konteks kecepatan ini, media informasi online akan sangat berperan dalam membantu masyarakat mengatasi berbagai tantangan zaman. Sebut saja, penanganan pandemi Covid 19 sangat terbantu dengan kehadiran internet, dan para pembuat berita online dapat segera menyebarkan temuan-temuan terbaru mengenai vaksin ke berbagai penjuru dunia.
Sebagai perbandingan, dalam kurun waktu yang sama, pandemi Flu Spanyol 1918 -1920 menjangkiti 500 juta orang atau sepertiga populasi dunia. Pandemi Covid 19 menjangkiti 630 juta jiwa dari total 7.98 milyar manusia yang ada di muka bumi saat ini.
Flu Spanyol membunuh 40-50 juta manusia selama 2 tahun, sementara pandemi Covid 19 jumlah korban meninggal sekitar 6.6 juta. Tentunya selain tantangan konektivitas manusia yang lebih masif, dunia kedokteran yang lebih maju, peran pemberitaan online guna mencegah jatuh korban lebih banyak cukup signifikan.
Di Indonesia sendiri pemerintah memanfaatkan kecepatan media televisi dan online untuk terus menggalakkan gerakan 3M, vaksinasi dan serangkaian kebijakan yang dapat dengan cepat diserap oleh masyarakat.
Apa Itu Digital Jurnalistik
Jurnalisme digital adalah sebuah metode penyajian informasi dan fakta aktual menggunakan media internet. Jurnalisme digital ini menitikberatkan internet sebagai media utama dalam menyampaikan pemberitaan.
Dalam perkembangannya, konten berita yang disajikan tidak terbatas hanya pada tulisan jurnalistik, tetapi juga merambah pada konten video dan multimedia, podcast, feed instagram, live streaming dan lain sebagainya.
Mengingat kebutuhan akan jurnalis yang berkompeten dalam dunia digital, maka tidak heran jika saat inipun Universitas Multimedia Nusantara menghadirkan jurusan Digital Jurnalistik
Untuk lebih memudahkan, yuk kita berkenalan dengan jurusan digital jurnalistik.
Jurusan Digital Jurnalistik
Universitas Multimedia Nusantara menghadirkan jurusan baru untuk menjawab kebutuhan dan tantangan jurnalisme di era internet. Oleh karenanya jurusan Digital Jurnalistik ini memfokuskan diri pada pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan informasi yang berkualitas, aktual, faktual serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dalam proses pembelajaran digital jurnalistik, selain mahasiswa memperoleh pembelajaran mengenai teknik jurnalistik seperti biasa, mahasiswa juga mendapatkan insight baru dengan pola pemberitaan media online.
Tentunya, perbedaan pola ini dapat menjadi keunggulan mahasiswa digital jurnalistik saat nantinya bekerja sebagai jurnalis online di media massa digital.
Beberapa keunggulan digital jurnalistik adalah
Mampu memberikan kebebasan pada para pembaca untuk memilih berita yang diinginkannya.
Informasi yang ditampilkan dapat diakses secara langsung oleh audiens
Digital jurnalistik bersifat interaktif
Mampu menyediakan informasi dalam bentuk multimedia.
Memudahkan audiens untuk mengakses kembali informasi yang pernah di baca.
Dengan semakin meningkatnya awareness masyarakat akan pemberitaan online, maka sudah tepat jika anda memilih kuliah di jurusan digital jurnalistik. Karena masa depan dunia pers akan berada di internet.
0 comments: