Apakah
Anda sedang hamil dan bingung menentukan nama
bayi laki-laki? Nama adalah doa sehingga saat membuatnya
tidak boleh asal-asalan, karena kelak menempel selama seumur hidup. Oleh karena
itu, wajar jika sebagai orang tua kita memilihkan nama terbaik. Nama yang
memberi doa dan harapan, semoga kelak ia menjadi orang yang berhasil.
Saat
memilih nama bayi maka Anda bisa melakukan review,
apakah dari kumpulan nama jika disatukan menjadi ‘nyambung’ atau malah janggal.
Setelah mendapatkan beberapa nama maka diskusikan juga dengan pasangan, dan ia
juga bisa memilih yang terbaik.
Berikut
ini beberapa tips untuk mengarang nama anak lelaki kesayangan Anda:
1. Ingin Nama Bernuansa Apa?
Saat akan membuat nama bayi laki-laki maka ada beberapa nuansa, misalnya nama yang terkesan kearab-araban, nama dengan bahasa sansekerta, sampai nama ala eropa. Misalnya jika Anda ingin memberi nama Ashraf yang bernuansa timur tengah, maka artinya adalah ‘yang terhormat. Ada pula alternatif nama lain yaitu Tamam yang masih berasal dari jazirah Arab, yang berarti dermawan.
Paduan
nama bisa juga dipadu-padankan asal terdengar ‘nyambung’, tetapi jangan memaksakan
diri dan jadinya terlihat janggal. Misalnya paduan nama Wafi Karel Ifran, jadi
seperti tiga orang dalam satu baris, bukannya satu nama. Agar lebih aman, pilih
paduan yang masih bernuansa sama, misalnya Muhammad Zaafir (arti Zaafir adalah kemenangan).
2.
Jangan Terlalu Panjang Sampai Susah Dihafal
Ada
pameo yang berkata bahwa nama anak sekarang terlalu susah dan panjang. Nama
yang makin panjang bukannya makin bagus, malah makin menyusahkan. Pertama, jadi
susah untuk dihafalkan sendiri oleh sang anak. Kedua, jika ingin mengisi
formulir, maka kolomnya tidak cukup. Jadi sebaiknya review dan maksimal empat
nama saja yang dipadukan. Misalnya Muhammad Abyan Al Haafiz yang berarti anak
yang bersih dan menjaga al-quran.
3.
Apakah Perlu Menambahkan Nama Belakang?
Di
Indonesia, jarang seseorang memiliki nama belakang alias family name (tidak seperti di luar negeri). Akan tetapi, tidak ada
salahnya menambahkan nama belakang (yang biasanya dari nama sang ayah. Dengan
catatan, jika dipadukan masih ‘nyambung’. Misalnya, sang anak memiliki nama
Ahmad Fatir al Farizi, karena sang ayah bernama Muhammad al Farizi. Akan tetapi
jika sang ayah memiliki nama bernuansa jawa (misalnya Selamet), maka sebaiknya
tak usah pakai nama belakang.
4.
Perhatikan Arti dari Nama Tersebut
Jangan
asal pilih dan butuh review karena harus memperhatikan arti dari nama tersebut.
Misalnya jika Anda ingin membuat nama ‘Jamal’, memang ‘jamila’ artinya cantik.
Akan tetapi Jamal bukannya ganteng, tetapi berarti onta! Ada pula nama Abdul
yang berarti ‘hamba’, dan sebaiknya diubah jadi Abdullah yang berarti hamba
Tuhan.
Jangan
sampai salah pilih nama dan akhirnya membawa pengaruh buruk untuk hidup anak
tersebut. Jadi, selalu buka kamus, buku arti nama, dan buka-buka situs untuk
mendapatkan referensi nama-nama pria yang bagus serta jarang dipakai (agar
tidak pasaran).
5.
Jangan Menyematkan Nama yang Berkesan Negatif
Nama
untuk anak sebaiknya dibuat sendiri untuk ayah atau ibu, karena jika yang
membuatkan orang lain (terutama yang berusia sangat tua), bisa membuatkan nama
yang mencerminkan kehidupan saat anak lahir. Akan tetapi, sayangnya malah berkesan
negatif.
Sumber : freepik.com |
Ingatlah
bahwa nama akan disandang anak seumur hidup. Jangan sampai ada interverensi
dari kerabat atau pihak lain dan jabang bayi malah diberi tambahan nama ‘tin’
yang berasal dari kata prihatin. Anda tidak mau ia akan sengsara, bukan? Ada
lagi ide bagi anak yang sudah tak punya ayah, dan malah dinamakan ‘yatim’. Ia
akan malu memakai nama tersebut.
Memberi
nama bayi laki-laki memang butuh kesabaran dan kemauan yang tinggi untuk
mencari banyak referensi, dari bahasa sansekerta, latin, sampai arab. Pastikan
nama untuk anak lelaki tersebut keren tetapi tidak pasaran. Namanya juga jangan
terlalu panjang sampai susah sekali dihafal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar