Sumber : Freepik.com |
Bagi kamu
yang suka dunia kecantikan, tidak ada salahnya jika mulai sekarang berpikir
untuk memulai bisnis kecantikan. Dengan memiliki pengalaman sebagai konsumen,
mencoba berbagai macam produk kecantikan maka itu bisa menjadi salah satu modal
bagi kita untuk memulai bisnis kecantikan. Dengan mengetahui apa saja yang dibutuhkan
oleh konsumen kita bisa menentukan produk apa yang tepat sasaran dan banyak
diminati konsumen.
Tapi itu saja
tidak cukup, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis
kecantikan. Dengan mengetahui hal tersebut kita setidaknya bisa meminimalisir risiko
kegagalan sebagai pebisnis kecantikan pemula. Yuk simak sharing saya berikut
ini.
- Mengetahui Permasalahan Kulit
Sebelum memulai
bisnis kecantikan maka kita harus mengetahui permasalahan kulit apa saja yang
sering dialami oleh konsumen saat ini. Seperti yang saya sampaikan di awal kita
bisa menggunakan pengalaman kita pribadi sebagai konsumen. Namun akan lebih
efektif jika kita mencari tahu dari pengalaman konsumen lainnya, misalnya kerabat/keluarga,
sahabat, tetangga atau rekan kerja. Kalau di Indonesia, permasalahan kulit yang
sering dikeluhkan adalah jerawat dan warna kulit yang gelap. Ya memang tidak
dipungkiri jika standart kecantikan di Indonesia itu masih seputar kulit yang
putih dan mulus bebas jerawat.
- Media
Sosial
Di era serba
digital ini pengaruh media sosial sangat besar di tengah masyarakat, termasuk di
bisnis kecantikan. Saat mengalami problema kecantikan mayoritas wanita akan
mencari solusi dan referensi dari media sosial seperti influencer atau reviewer.
Selain lebih praktis, membeli produk secara online juga biasanya lebih murah. Oleh
karena itu kita harus membangun branding yang kuat untuk produk kita sebelum
memulai bisnis kecantikan.
- Usia
Konsumen
Point selanjutnya
yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis kecantikan adalah usia target
konsumen. Setiap rentang usia memiliki problema kecantikan yang berbeda. Konsumen
usia remaja biasanya dipusingkan dengan masalah jerawat dan kulit yang gelap, usia
dewasa muda mulai aware dengan perawatan kulit yang sehat sedangkan yang berusia
dewasa ke atas membutuhkan produk anti aging. Nah media pemasarannya pun
berbeda, para remaja dan dewasa muda senang bermain Instagram dan Tiktok sedangkan
usia dewasa ke atas masih betah di Facebook.
- Produk
Favorit
Kita semua
pasti punya produk favorit yang selalu masuk di list teratas belanja kita. Berdasarkan
data yang terkumpul dari berbagai situs belanja ada beberapa produk kecantikan
yang paling diminati konsumen. Produk-produk itu adalah toner, essence, serum,
dan clay mask. Nah kita bisa mempertimbangkan hal ini saat akan memulai bisnis
kecantikan.
- Google
Trend
Jika kamu
ingin mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan, cobalah untuk melihat data di
Google Trend. Dari sana, kita bisa mendapatkan inspirasi produk yang paling
dibutuhkan berdasarkan data bukan sekedar asumsi. Mungkin kamu berpikir di era
pandemi ini wanita mengurangi penggunaan lipstik karena menggunakan masker. Padahal
menurut Google Trend, grafik pembelian lipstik mengalami kenaikan dibandingkan
eyeliner atau maskara.
- Kolabs
dengan Influencer
Seperti yang
saya ungkapkan di point sebelumnya bahwa wanita lebih percaya dengan apa yang
dikatakan oleh influencer atau reviewer dibandingkan teman atau keluarga untuk
urusan kecantikan. Oleh karena itu bekerjasama atau kolabs dengan
influencer/reviewer bisa membantu kita saat memulai bisnis kecantikan. Testimoni
dari influencer bisa jadi daya tarik pelanggan.
Maklon
Sumber : Freepik.com |
Setelah semua
data tentang produk kecantikan yang paling diminati konsumen kita dapatkan maka
saatnya kita sekarang membuat sendiri produk kecantikan. Pasti kita berpikir
berapa besar budget yang kita butuhkan, apakah kita harus memiliki pabrik
sendiri?
Jangan kuatir
karena kini ada Maklon Kosmetik atau PT ADEV Natural Indonesia, sebuah produsen kosmetik
terpercaya di Indonesia selama lebih dari 15 tahun . Ratusan brand kosmetik
telah sukses di pasaran dan puas dengan layanan jasa maklon kosmetik terbaik
ADEV. Di Maklon kita bisa membuat aneka macam bahan aktif, warna, aroma,
kemasan dari pabrik Maklon bersertifikasi halal LP POM MUI dan berstandar CPKB
Grade A BPOM.
So, memulai
bisnis kecantikan bukan hal yang mustahil kita lakukan sekarang. Tinggal kita
berani atau tidak selangkah lebih maju dengan tidak lagi menjadi konsumen terus
tapi menjadi produsen.