Malang adalah kota favorit bagi para pecinta kuliner, mulai dari
kuliner pinggir jalan yang rasanya enak dengan harga murah meriah hingga
kuliner mewah dengan harga yang bikin kita menganga. Diantara ratusan kuliner
di Malang ada satu yang menjadi favorit terutama oleh para mahasiswa yang
notabene suka makanan ramah di kantong tapi tetap enak yaitu Ayam Goreng
Nelongso.
Saya sendiri pertama kali tahu Ayam Goreng Nelongso dari suami. Dia
rupanya sudah sering makan di Ayam Goreng Nelongso, terutama saat lembur malam.
Suami dan teman-temannya di kantor suka banget dengan sambal Ayam Goreng
Nelongso yang khas dan tidak ditemukan di penjual lalapan lainnya. Rasa ayamnya
juga enak dengan harga yang murah sehingga sering jadi penolong saat tanggal
tua.
Bagi yang pertama kali makan di Ayam Goreng Nelongso pasti heran
kenapa namanya Ayam Goreng tapi menggunakan kepala bebek sebagai logo brandnya?
Jangankan yang baru pertama kali, saya yang sudah berkali-kali makan di sana
juga heran kok hehehe
Jatuh Bangun di Dunia Bisnis
Adalah Nanang Suherman, pria kelahiran Probolinggo 1987, sosok
entrepreneur tangguh dibalik nama besar Ayam Goreng Nelongso. Nanang adalah
anak tunggal yang terlahir dari keluarga miskin namun ironisnya dia dimanja
oleh kedua orang tuanya. Karena hidup dimanja itu membuat dia berambisi untuk
kuliah meskipun keluarganya tidak mampu. Tahun 2005 Nanang kuliah di Malang
namun sayangnya baru semester awal dia dipaksa untuk pulang ke Probolinggo
karena orang tuanya sudah tidak sanggup membiayai kuliahnya.
Bukan Nanang namanya kalau menyerah pada keadaan. Demi untuk tetap
bisa kuliah, Nanang pun mulai terjun di dunia bisnis. Awalnya dia berjualan
koran di lampu merah Dinoyo, kebiasan dimanja tidak membuatnya malu. Malahan
dia memiliki mindset tumbuh ke atas, dia memiliki mimpi bisa menjadi agen koran
di Malang. Dalam 4 bulan Nanang memiliki 3 karyawan dan memiliki beberapa
gerobak namun sayang bisnis ini hancur.
Perjalanan bisnis Nanang terus berjalan, mulai dari sales komputer
hingga makelar jual beli mobil, bahkan dia sempat memiliki showroom mobil bekas
walaupun pada akhirnya bangkrut lagi. Karena sudah kehabisan modal, Nanang
memutuskan untuk bekerja di dunia perbankan. Karier ini menjadi kebanggaan bagi
orang tuanya di Probolinggo.
Namun Nanang belum puas dengan pencapaian itu apalagi saat
mengetahui fakta bahwa banyak kerabatnya yang jauh lebih sukses kehidupannya
dengan terjun di dunia bisnis besi tua. Nanang awalnya belajar bisnis tua pada
pamannya yang sudah sukses di Bumiayu, Malang. Setelah merasa cukup dengan
ilmunya, Nanang membuka bisnis besi tua sendiri. Alhamdulillah Nanang mencapai
keberhasilan di bisnis tua ini.
Saat di puncak inilah, Nanang kemudian menikah atas saran ibunya
agar ada yang membantu Nanang mengatur keuangan dalam berbisnis. Bisnis Nanang
pun semakin berkembang berkat dukungan mertua untuk mendirikan pabrik
pengolahan biji plastik. Tapi ternyata dananya tidak cukup hingga terpaksa
berhutang dan inilah menjadi awal kehancuran bisnisnya. Nanang terpaksa menjual
semua asset dan barang-barang di rumahnya untuk membayar hutangnya yang
mencapai 1,3 M.
“Keberuntungan itu tidak pernah ada, yang ada itu bagaimana kita
terus berusaha ada peluang tapi kalau tidak kita ambil maka tidak jadi
beruntung,” prinsip inilah yang dianut oleh Nanang
ketika memutuskan untuk terjun di bisnis kuliner lalapan. Padahal saat itu
Nanang hanya memiliki modal Rp.500.000.
Kisah Sukses Ayam Nelongso
Titik balik bisnis kuliner Nanang berawal ketika dia menemukan resep
bebek yang disukai pembeli bahkan sampai kembali lagi untuk memesan menu bebek
tersebut. Kemudian karena gerobaknya dicuri orang, Nanang pun memutuskan untuk
pindah tempat usaha di sebuah Pujasera
yang berada di sebelah Poltek, Malang. Namun bisnis Nanang mendapatkan
halangan dari para senior yang sudah terlebih dahulu berjualan di sana.
Akhirnya agar tetap bisa berjualan, Nanang pun mengubah menunya
menjadi Sego Sambel atau Nasi Sambal dengan lauk berupa sayap dan ceker ayam.
Dari sinilah nama Ayam Goreng Nelongso berasal, Nanang mengibaratkan sayap dan
ceker ayam adalah tangan dan kaki manusia. Jika kedua organ ini diambil maka
hidup kita akan nelangsa yang dalam bahasa Jawa disebut Nelongso.
Ayam Goreng Nelongso mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para
pembeli hingga Nanang berhasil membuka cabang di 3 tempat. Namun ujian datang
lagi ketika salah satu cabangnya yang beralamat di Jl. Bendungan Sutami pada
tahun 2014. Musibah ini ternyata menjadi berkah karena diliput oleh media
nasional sehingga nama Ayam Goreng Nelongso pun semakin dikenal publik.
Kesuksesan Ayam Goreng Nelongso semakin menjadi, hingga kini cabangnya sudah
tersebar di berbagai kota hingga mencapai 70 cabang. Bahkan selama pandemi ini Ayam Goreng Nelongso grup tetap berusaha bertahan
dan tetap ekspansi cabang ke 71 di Purwosari
Pengalaman Makan Menu di Ayam Goreng Nelongso
Berawal tahu dari suami itulah saya jadi sering
mengajak suami makan di Ayam Goreng Nelongso. Saya ingat betul di tahun-tahun
awal pernikahan dan masih memiliki anak satu, kalau sudah akhir bulan sementara
uang belanja menipis karena harus berbagi dengan kebutuhan anak seperti beli popok
dan susu, tapi tetap ingin makan olahan ayam yang enak pilihan saya ya ke
outlet Ayam Goreng Nelongso. Apalagi salah satu outletnya yang sering saya
lewati dan kunjungi dekat dengan rumah.
Kalau ke outletnya pilihan menu yang favorit ya ayam
goreng, sesekali pernah sih coba olahan bebeknya dan semuanya enak, apalagi
buat pecinta makanan pedas, varian sambalnya mantab semua deh. Jadi gak salah
deh kalau outlet Ayam Goreng Nelongso selalu ramai diserbu pelanggannya.
Demikianlah kisah sukses Nanang Suherman mengelola bisnis kuliner
Ayam Goreng Nelongso. Dari kisah beliau, saya belajar tentang kegigihan dan
semangat pantang menyerah dalam menjalankan bisnis. Bagaimana kita harus cerdik
memanfaatkan peluang yang ada di depan mata. Tak ketinggalan juga peran istri
Nanang yang melihat dan percaya dengan potensi dan jiwa entrepreneur yang ada di
dalam diri suaminya. Teman-teman bisa kepoin ke akun instaragmnya ya di @nanang_anakbaik umtuk interaksi dengan beliau ya.
Dulu merasa aneh juga sajian ayam tapi logonya kok bebek. Eh jelas dan terjawab sudah deh semuanya sekaligus di sini.
BalasHapusAku dulu malah gak merhatikan, soalnya nama menunya memang ada bebeknya Teh hehe
HapusMasya Allah beneran jatuh bangun di dunia usaha menjadikan Pak Nanang makin kuat ya. Ayam Goreng Nelongso nya sungguh menggoda, sambelnya itu ya ampun mantap kayaknya....Harganya pun , murmer benerrr
BalasHapusIya mbak, salut deh sama perjuangannya karena saya tahu banget momen di saat salah satu rukonya kebakaran. hal itu gak bikin jatuh malah semangat memperbaiki dan menambah cabang
HapusWiih luar biasa jatih bangunnya pak Nanang ya. Kalau dilihat pun sepertinya masih muda juga beliau.
BalasHapusKeren sih, td kupikir nelongso ini dibikin namanya krn sempet bangkrut itu
Masih muda mbak dan semangat bisnisnya patut diapresiasi sih ya
HapusPak Nanang ini gigih ya, masya Allah, bisa jadi inspirasi buat banyak orang. Btw, ayam yang sambalnya oke pasti deh banyak peminatnya :)
BalasHapusTipikal orang Madura mbak hehee, gigih dan semangat kerjanya walau merantau
HapusAku udah nonton video Pak Nanang di channel YT Pecah Telor
BalasHapuskereenn dan super inspiring!
Semogaaa beliau bisa menginspirasi jutaan millenials di Republik ini ya...
aku pernah nonton IG live tamunya mas Nanang iniii. Keren ya masya Allah menginspirasi banget
BalasHapusbisa lunasi hutang banyak banget itu ya. Aku kira langsung terjun ayam ternyata udah kmana-mana ya bisnisnya. Akhrinya ketemu di ayam nelongso sampai sekarang. Luar biasa mauu jugaaa punya bisnis kuliner^^
aku mau nyobain ayamnyaaaaa klo ksana ahh noted
Ceritanya sangat inspiratif ya mbak
BalasHapusmembangun usaha itu perlu perjuangan, seperti yang dialami mas Nanang ini
btw ayam nelongso itu enak lho, aku juga sering beli
Keren ya Pak Nanang nggak menyerah walaupun jatuh-bangun gagal menjalani bisnisnya akhirnya menemukan kesuksesan melalui bisnis kuliner Ayam Nelongso yang unik pisan
BalasHapusTergolong masih muda yaa...
BalasHapusUsia 34 tahun sudah memiliki usaha besar yang dikenal banyak warga terutama arek Ngalam.
Logonya aja uda "tidak biasa" lo...terbukti bahwa kegigihan dan keberanian mengambil peluang ini yang perlu di teladani bagi yang senang berbisnis kuliner.
Hebat yah tahan banting banget bisnis terus bangkrut terus begitu namun pada akhirnya meraaup hasil setelah gagal ya mba...duh jadi penasaran sma ayam nelongsonya nih semoga buka cabang deh di Cimahi
BalasHapuskisahnya inspiratif banget yaa..memang jatuh bangunnya usaha buat seorang enterpreuneur tuh jadi bagian yg harus dilewati untuk membuatnya makin besar dan maju yaa. 72 outlet tuh banyak lhoo.
BalasHapusWuih keren. Cerita yang inspiratif. memang ya, yang sukses biasanya melewati berbagai macam jalan terjal yang jatuh bangun. Sampe akhirnya terbentuk. Huhu malu deh sama diri sendiri yang gampang nyerah. Pantesan atuh gak sukses-sukses. Hehehe. Kudu banyak belajar nih dari tokoh-tokoh inspiratif begiini.
BalasHapusnanamya aja udah seru pisaaan yaaa mba... ayam nelangsaaa hehehe. Btw, kisah perjalanannya memang luar biasa inspiratif ya, bisa jadi contoh
BalasHapusnamanya nelongso, kayaknya kalau makan ayam ini bikin kita nelangsa ya mba. ah, jadi ingat lagunya ari lasso. btw, salut nih dengan perjuangan jatuh bangung mas Nanang. semoga rezekinya lancar ya
BalasHapusInspiratif sekali nih kisah perjalanan bisnis pak nanang yang naik turun tapi pantang menyerah...
BalasHapusLiat foto ayamnya bikin laper malem malem begini, hihihi..
Lihat postingan ayam goreng nelongso auto lapar deh,.sukses terus pak nanang bisnis kulinernya
BalasHapus