Di era pandemi ini kita dituntut untuk menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol pencegahan penularan virus Corona antara lain: memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Sebisa mungkin melakukan aktivitas di rumah saja seperti belajar, bekerja, beribadah hingga belanja.
Meskipun di rumah saja, namun kita jangan lupa untuk melakukan olahraga agar tubuh tetap bugar dan fit. Olahraganya nggak usah berat-berat, cukup yang ringan saja agar otot tubuh bergerak. Nah memasuki era new normal dimana kita sudah bisa keluar rumah, orang-orang mulai melirik sepedaan sebagai alternatif olahraga yang ringan sekaligus rekreatif. Wajar aja sih, berada di rumah saja selama 3-4 bulan tentunya ada rasa bosan, dengan sepedaan kita bisa refreshing menikmati suasana baru.
Nah beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti sebuah seminar online yang membahas tentang bagaimana bersepeda aman di era pandemi. Seminar yang menghadirkan pembicara yang berkompeten di dunia kesehatan dan gowes (sepedaan) ini diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan RI. Para pembicaranya antara lain: dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes sebagai Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dr. Sonny Harry B. Harmadi selaku Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Poetoet Soedarjanto selaku Ketua Bike to work Indonesia dan Azwar Hadi Kusuma, Founder Indonesia Folding Bike Community.
Pandemi Bikin Orang Semangat Sepedaan
Fenomena masyarakat yang seperti berlomba-lomba untuk bersepeda tentunya bukan tanpa alasan. Menurut Bapak Dr. Sonny Harry B. Harmadi selaku Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 ada beberapa hal yang membuat aktivitas sepedaan meningkat drastis di era pandemi ini antara lain:
- Sepeda menjadi pilihan saat menghindari transportasi umum.
- Orang-orang sudah mulai bosan di dalam rumah.
- Bersepeda sebagai salah satu pilihan olahraga untuk yang tidak bisa ke gym karena pandemi.
- Kebutuhan rekreasi tidak dapat dipenuhi hanya dengan aktifitas di dalam rumah.
- Kebijakan bekerja di rumah (WFH) membuat kesempatan untuk melakukan aktivitas lain, salah satunya bersepeda.
- Untuk menjaga imunitas tubuh.
Survey The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) di Jakarta Oktober 2019-Juni 2020, pengguna sepeda meningkat 1000 % atau 10 kali lipat di sejumlah titik tertentu di Jakarta. Fenomena ini pun diikuti oleh kota-kota besar lainnya di Indonesia. Minat masyarakat pada olahraga sepeda yang tinggi di tengah pandemi bisa menjadi salah satu cara untuk mensosialisasikan perilaku baru yang lebih sehat bagi masyarakat Indonesia.
Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Agar aktivitas sepedaan kita bisa memberikan manfaat yang maksimal maka kita perlu memperhatikan beberapa perilaku adaptasi baru antara lain:
Sebelum Bersepeda
- Pastikan tubuh kita sehat dan bugar
- Rencanakan rute gowes yang aman dan tidak terlalu ramai
- Atur waktu bersepeda
- Kenakan pakaian yang lebih tertutup
- Siapkan perlengkapan keamanan sepeda
- Siapkan juga masker cadangan, sabun cuci tangan cair, hand sanitizer dan air minum menggunakan botol berpenutup
Sewaktu Bersepeda
- Usahakan gowes mandiri atau jika ingin berkelompok maksimal 5 orang saja
- Jangan lupa gunakan helm, kacamata dan masker
- Menjaga jarak depan, belakang dan samping kita
- Patuhi rambu-rambu lalu lintas
- Hindari sosialisasi atau istirahat makan minum bareng
Sesudah Bersepeda
- Hindari kontak fisik dengan orang rumah
- Lepas masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, helm, topi di luar rumah
- Semprotkan disinfektan pada helm, kacamata, sepatu dan sepeda
- Segera mandi dan ganti baju
Demikianlah sharing saya semoga bermanfaat ya.