Sejak
kecil saya memang sudah dikenal sebagai anak yang aktif. Bahkan menurut cerita
emak, saya anak yang tergolong gak bisa
diam, gerak terus bawaannya dan hal tersebut sekarang menurun pada anak sulung
saya cuma versi cowoknya gerakan lebih banyak. Kebiasaan waktu kecil itupun
akhirnya terbawa sampai dewasa.
Saat
saya memutuskan untuk pulang ke Indonesia selamanya, selepas lima tahun bekerja
di luar negeri bukan berarti saya cuma enak-enakan saja di rumah. Justru saya
aktif mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan sampai akhirnya saya
bertemu calon suami dan menikah.
Gimana ya, namanya juga orang yang terbiasa
aktif bekerja selama bertahun-tahun, kalau kemudian gak mempunyai kegiatan
berasa ada yang kurang dalam hidup ini rasanya. Selepas menikah, saya masih sempat bekerja beberapa bulan di salah satu
mall di Kota Malang, namun saat tahu saya hamil anak pertama diputuskan untuk
berhenti dan fokus dengan kehamilan.
Setelah
mempunyai anak kesibukan saya lebih banyak di rumah dengan merawat anak-anak
dan beberes rumah. Jangan salah, justru
pekerjaan rumah tangga itu serasa gak ada habisnya lho. Setiap hari musti
memasak menu untuk keluarga, mencuci dan menyetrika pakaian sampai menyapu dan
mengepel lantai. Belum lagi kalau anak selesai mainan suka berserakan di
lantai, mau gak mau saya musti merapikannya.
Kreasi Kue Daur Ivonie |
Jujur
harus saya akui, terkadang melakukan pekerjaan yang sama dan berulang itu
serasa membosankan dan monoton. Untuk menghalau rasa itu, saya pun mencoba
menyalurkan passion lama yang sejak remaja pernah saya pelajari yaitu membuat
kue. Ya, dunia baking pertama kali saya pelajari waktu masih sekolah menengah
pertama.
Di
sela-sela waktu merawat anak pertama, saya bikin kue untuk di konsumsi
anak-anak dan suami. Siapa sangka dari situ saya pun memberanikan diri menerima
pesanan dari teman. Rupanya kue buatan saya bisa diterima oleh orang lain
karena enak.
Saya jadi mempunyai aktivitas lain. Untuk menambah
ilmu perbakingan, saya bergabung dengan komunitas baking di Kota Malang dan
sesekali mengikuti kelas baking. Menyenangkan sekali! Tidak hanya mendapat
ilmu, dengan aktif berkomunitas saya jadi menambah teman yang satu frekuensi.
Teman-teman Komunitas Baking NCC Malang |
Namun
seiring waktu, anak pun bertambah besar, saya kembali menekuni passion saya
yang lain yaitu menulis. Saya pun aktif menulis blog dan didukung penuh oleh
suami. Urusan menerima pesanan kue dan masakan mulai saya kurangi. Awal menulis
blog pun sama menyenangkan seperti membuat kue.
Bersama anak-anak Aiman & Aira |
Sewaktu
saya memutuskan program hamil anak kedua dan terwujud, saya pun memutuskan
untuk benar-benar vakum menerima pesanan kue dan sebagai penggantinya, saya tetap
aktif menulis blog. Menulis blog tidak terlalu menyita tenaga seperti kalau
menerima pesanan kue atau masakan. Saya musti belanja bahan, mengolah sampai
mengantarkan ke pemesan. Tentunya kegiatan tersebut bikin saya mudah capek
karena tidak ada asisten rumah tangga yang membantu.
Saat
anak kedua saya mulai beranjak besar, saya makin aktif dalam menulis blog. Sesekali
saya hadir ke undangan event, entah itu launching maupun review produk yang
bermacam-macam. Aktivitas saya yang kian bertambah, saya musti menjaga
kesehatan. Salah satu yang saya lakukan selain dengan olah raga dan menjaga
pola makan, tentu saja dengan konsumsi minuman tradisional seperti Sari
Temulawak.
Kalau
dulu musti repot-repot memarut umbi temulawak untuk diambil sarinya, sekarang
sudah ada produk minuman tradisional instan yaitu Herbadrink Sari Temulawak. Produknya bisa diminum dalam keadaan
dingin maupun hangat, tergantung selera lah…
Herbadrink Temulawak |
Herbadrink
Sari Temulawak ada dua macam, Sari Temulawak Sugar Free maupun yang biasa. Cara
membuatnya pun mudah, tinggal melarutkan satu sachet Herbadrink Sari
Temulawak ke dalam 150 ml air dingin
maupun panas. Kalau saya sih seringnya dinikmati dengan air dingin, rasanya
enak dan segar. #KebaikanAlami –nya membantu menjaga kesehatan tubuh.
Mom Active Minum Herbadrink Sari Temulawak |
Khasiatnya
pun tidak hanya itu, Herbadrink Sari Temulawak bisa untuk membantu memilihara
kesehatan hati dan menambah nafsu makan bagi yang susah makan nih, biasanya
anak-anak ya. Saya bisa tetap tampil aktif dan sehat berkat rutin minum
Herbadrink Sari Temulawak. Secara ya, jadi ibu rumah tangga yang seabrek
pekerjaannya ditambah dengan kegiatan lainnya, musti pintar-pintar menjaga
kondisi tubuh tetap fit dan sehat.
Produk
Herbadrink selain Sari Temulawak, juga ada varian lain seperti Beras Kencur,
Sari Jahe, Lidah Buaya, Kunyit Asam, Wedang Uwuh dan lainnya. Semua produknya
mudah didapatkan lho, karena sudah tersedia di supermarket dan minimarket
terdekat.
Nah,
teman-teman yang kegiatannya aktif seperti saya, apa saja nih kiatnya dalam
menjaga kesehatan tubuh selain olah raga? Sudah mencoba produk Herbadrink
belum? Kalau belum, cobain deh Kebaikan Alami dari Herbadrink.
ku juga suka yang temulawak, Mbak. Seger dan beda banget rasanya. Paling penting ya banyak banget manfaatnya. Ngejamu praktis ya minum Herbadrink :)
BalasHapusAkuuuu juga suka minum herbadrink yang temulawak. Apalagi kalau ada ancaman mau masuk angin. Aduuuuh masuk angin, geser2 deh!
BalasHapusKesukaan pak suami nih yang temulawak
BalasHapusBagus untuk kesehatan hati
Sejak dulu memang disarankan dokter untuk minum jamu temulawak
Jadi praktis ya Von kalau mau minum temulawak, daripada harus bersih-bersih umbi temulawak, masih harus iris-iris dan rebus-saring dulu. Tinggal seduh dan glek aja kalau konsumsi temulawak dari Herbadrink ini.
BalasHapuskok bisa dapet gelas herbadrink si mb? lucu gitu bentuknya :).
BalasHapusaku belum pernah nyoba minum sari temulawak, dengernya aja kebayang pait. hehe, enggak ya?. tapi kalo varian herbadrink pasti enak sih rasanya.
Salah satu kiat agar tetap sehat adalah mengkonsumsi minuman kesehatan yang terbuat dari bahan alami. Saya mulai menyukai rasa temulawak ini meskipun awalnya saya merasa aneh.
BalasHapusSari temulawak paling seger diminum dingin ya mba.. seger, sehat lagi. Yummy!
BalasHapusminuman temulawak memang seger.. jadi teringat masa kecil saya yang sering dibuatkan ibu...
BalasHapusternyata koperasi juga berkembang menjadi koperasi digital, sesuai dengan perkembangan zaman ya mbak. Sayangnya saya bukan anggota koperasi jadi dengan informasi di artikel ini sangat membantu saya untuk mengerti tentang koperasi di masa sekarang.
BalasHapuswah pengen icip kue rainbownya pasti nikmat :9
BalasHapus