gambar: joss.co.id |
Siapa di sini
yang menjadi anggota koperasi? Saya dong, meskipun lingkup koperasinya masih
sebatas lingkung kampung dimana anggotanya adalah para ibu rumah tangga yang
tergabung dalam grup Dasawisma. Produknya pun hanya sebatas simpan dan pinjam
saja, yang pencatatan keuangannya juga masih manual alias menggunakan buku
gitu.
Meskipun koperasi
dasawisma ini termasuk kecil dan sederhana namun perannya cukup signifikan bagi
para kami ibu-ibu rumah tangga. Bagi yang memiliki rezeki berlebih bisa
menabung sedangkan yang lagi kesulitan keuangan bisa meminjam. Sejatinya kami
sedang melakukan simbiosis mutualisme.
Hal ini
sesuai dengan salah satu asas koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 yaitu Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat. Maksudnya, seperti moto “dari rakyat untuk rakyat”, dana
koperasi diperoleh dari rakyat (anggota koperasi) dan dikembalikan atau
disalurkan kembali untuk kepentingan rakyat.
Di Era Industri
4.0 keberadaan koperasi tetaplah penting bagi perekonomian Indonesia. seperti
tertuang dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1,
koperasi berkedudukan sebagai “soko guru” perekonomian, dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Arti dari soko guru
adalah pilar atau penyangga utama atau tulang punggung.
Tantangan Koperasi Zaman Now
Maka maksud dari pasal 33 ayat 1 tersebut, koperasi
difungsikan sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian
nasional. Keberadaannya diharapkan dapat memberikan banyak peran dalam
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Namun tidak
dipungkiri jika Era Industri 4.0 memberikan tantangan bagi koperasi antara
lain:
1.
Masih banyak koperasi yang dikelola secara
tradisional dimana untuk pencatatan keuangan masih manual dan rawan adanya
penyelewengan.
2.
Produk
yang dihasilkan terbatas, hanya melayani simpan dan pinjam. Padahal sejatinya
cakupan kegiatan koperasi itu sangat luas.
3.
Tidak up to date dengan teknologi yang sedang
berkembang. Hal ini terjadi karena mayoritas pengurus, pengelola dan anggotanya
adalah generasi yang tidak melek teknologi.
Bagi orang
yang berpikiran maju dan terbuka, ketika melihat ada tantangan maka dia akan
berpikir dan berusaha bagaimana agar tantangan itu bisa diubah menjadi peluang.
Sedangkan bagi orang yang berpikiran sempit, tantangan dianggap sebagai
penggangu zona nyaman.
Lalu
bagaimana Koperasi Indonesia melihat tantangan di atas? Tentu saja itu
merupakan tantangan yang harus diubah menjadi peluang untuk bertransformasi
dari Koperasi Tradisional menjadi Koperasi Digital.
Transformasi Menjadi Koperasi Digital
sumber: IG Praja MISGROUP |
Jumlah koperasi
di Indonesia sangat banyak dan rata-rata memiliki anggota yang banyak juga.
Namun sayangnya mayoritas koperasi di Indonesia tergolong masih jauh dari
jangkauan digital. Dengan melakukan transformasi digital pada sebuah koperasi,
maka kemudian dapat dilanjutkan dengan memberikan fungsi transaksi fintech.
Banyak
kegiatan koperasi yang dapat dipermudah dengan teknologi digital. Mulai dari
kegiatan sehari-hari seperti pendaftaran anggota baru, pembukaan rekening,
setor dana, hingga kegiatan tahunan seperti pengumuman. Biaya operasional yang
dikeluarkan untuk aktivitas tersebut cukup besar. Transformasi digital dapat
memberikan penghematan besar bagi koperasi tradisional.
Operasional
koperasi banyak melibatkan seputar pencatatan administrasi dan keuangan. Hal
ini dapat dipermudah dan dipercepat dengan digitalisasi. Digitalisasi tersebut
dapat dilakukan dengan menambahkan sistem web based yang mendukung untuk
integrasi melalui API.
Transformasi
koperasi tradional menjadi koperasi digital ini bisa terwujud jika koperasi dan
Generasi Milenial berkolaborasi. Salah satu contoh generasi Milenial yang
peduli dengan kemajuan koperasi adalah PT Multi Inti Digital Bisnis (MDB) yang memiliki
produk bernama coopRASI. coopRASI merupakan sebuah aplikasi yang memberikan
kemudahan bagi anggota koperasi untuk melihat saldo simpanan, pinjaman dan SHU
melalui smartphone.
gambar: liputan6.com |
Dengan transformasi
menjadi Koperasi Digital, maka ini akan menarik Generasi Milenial yang selama
ini memandang negatif koperasi. Saya sendiri sebagai generasi Milenial tertarik
untuk join dengan koperasi digital agar saya bisa mendapatkan lebih banyak
manfaat dari koperasi. Bagaimana dengan kamu, tertarik nggak join Koperasi
Digital?
#PRAJA2019 #anugerahMISGroup #koperasi #wirausaha
Koperasi digital sangat memudahkan anggota, apalagi kalo mau investasi, tinggal klak klik aja.nikmati bagi hasilnya dehhh
BalasHapusinget koperasi, inget koperasi mahasiswa. di kampusku dulu kantin dan fotokopi juga wartel dikelola oleh kopma. kadang yg jaga mahasiswa anggota kopma sepulang kuliah. pengurus kopma juga mahasiswa. dan aku pacaran sama dirut kopma yg skr jadi suamiku :D
BalasHapuswaktu kuliah sering belanja di koperasi tapi gak ikut keanggotaannya, nah pas kerja ikut koperasi. Lumayan manfaatnya, heheheh ...tapi kalau koperasi digital? ehmm..menarik juga...
BalasHapusKoperasi digital berarti dikelola oleh siapa, Mbak? Terus semisal terjadi (amit-amit) penyelewengan dana, bisa dilaporkan ke mana? hehe maaf tanyanya receh :3
BalasHapusDengan seiring perkembangan dunia digitalm sekarang koperasipun juga turut ambil andil dalam suksesnya dunia digital.
BalasHapusDi tengah hirup pikuknya perkembangan teknologi digital, memang keberadaan koperasi agak terpinggirkan padahal koperasi inilah yang menyentuh perekonomian masyarakat di tingkat terbawah karenanya berkembangnya koperasi digital di era milenial bisa membantu memicu perekonomian masyarakat nih mak di tingkat ekonomi terbawah.
BalasHapusAku belum jadi anggota koperasi apapun mbak. Maulah kalau sekarang koperasi sudah bertransformasi jadi koperasi digital begini. Menarik ini!
BalasHapusZaman canggih ya, koperasi pun ada koperasi digital ya
BalasHapusSaya penasaran apakah ada syariahnya, ya?
Saat ini sangat canggih ya ada koperasi digital seperti saat ini.. Sangat bagus dan jadi lebih berkembang jadinya
BalasHapusKoperasi pun sekarang ikutan canggih ya, nggak boleh ketinggalan memang harus merambah digital juga
BalasHapusPengen gabung dengan koperasi digital ini tapi mau tahu dulu hukum koperasi itu bagaimana ya? Biar yakin aja gitu saat tercebur ke sana.
BalasHapusKoperasi digital menjadikan koperasi lebih kekinian, lebih praktis dan bisa jadi alternatif investasi anak muda ya...
BalasHapusAku masih bingung gimana "cara mainnya" kalau koperasi berbentuk digital gitu. Tapi emang sebaiknya zaman skrng juga kudu ngikutin perkembangan zaman yang emang makin mengandalkan teknologi digital ya, apalagi kalau membernya milenials
BalasHapusberarti koperasi jaman now harus rekrut kawula muda yg melek teknologi ini agar versi digital jd idaman banyak orang
BalasHapusWah ada koperasi digital jadi semakin mudah segala transaksi para anggota atau pun pengurus koperasi. Kayaknya harus ada pengurus dari para milineal ya. Biar tekbologi digital koperasi semakin maju.
BalasHapusAku cuman mantengin transaksi dari kegiatan koperasi yg dibina oleh perusahaan tempat aku bekerja mbak
BalasHapusTapi yg koperasi via oNline belum prnah hehehe
Btw TFS ya mbak
Sekarang koperasi pun juga ada aplikasnya ya, jadi kayaknya menyasar nasabah dari kaum milenial juga kan agar memilih koperasi untuk menyimpan uangnya
BalasHapusBener juga ya, anak muda jaman sekarang mana ada yang tau klo ditanya soal koperasi. Udah pas banget jika solusinya adalah melalui dengan pendidikan koperasi berbasis aplikasi.
BalasHapuswah koperasi pun skr udah go digital ya... jadi pengen join juga... secara koperasi udah terbukti ketangguhannya...
BalasHapusUntuk menyesuaikan dengan zaman,koperasi memang harus bertransformasi ya. Supaya generasi milenial bisa dekat dengan koperasi dan bekerja sama dengannya.
BalasHapusUdah lama nggak ikut jadi anggota koperasi. Dulu pernah jadi anggota koperasi kantor sih, dan ngerasain banget manfaatnya.
BalasHapusAku ama suami dari dulu ingin menciptakan koperasi seperti ini, tetapi karena keterbatasan di semua lini, ampek sekarang belum juga terwujud keinginan itu
BalasHapuskeren juga koperasi digital.. paling tidak hal ini makin memudahkan mereka yang ingin menjadi anggota koperasi. apalagi sekarang sudah jamannya smartphone...
BalasHapus