Mengisi Waktu Liburan dengan Menonton Film Koki-Koki Cilik 2

Beberapa waktu lalu saya sempat berencana mengajak anak-anak menonton ke bioskop lagi. Rasanya sudah lama saya tidak mengajak anak-anak menonton. Padahal waktu itu sudah merencanakan menonton film anak-anak yang sedang tayang tapi waktunya selalu gak ketemu yang pas. Kali ini kebetulan ada film yang dirilis tanggal 27 Juni 2019 yang berkaitan dengan anak yaitu Koki-Koki Cilik 2.

Kalau mendengar kata koki pasti pikiran kita langsung tertuju pada aktifitas di dapur yaitu memasak kan ya. Pernah gak sih masa kecil kalian main masak-masakan? Kalau saya sih iya, begitupun dengan anak-anak saya sekarang terutama Adik Aira tetapi Mas Aiman juga suka kok karena saya tidak membatasi aktifitas ini terhadap gender. Bagi saya gak ada yang salah dengan anak cowok yang suka memasak atau mau turun ke dapur. Justru mereka malah senang bisa belajar memasak terutama resep yang mudah buat mereka.

Mengisi Waktu  Liburan dengan Menonton Film Koki-Koki Cilik 2

Jujur, waktu film Koki-Koki Cilik yang pertama tayang saya belum sempat menonton padahal udah direncanakan tapi malah gak kesampaian. Untuk kali ini saya meluangkan waktu khusus mengingat Mas Aiman juga sudah libur sekolah sehingga bisa jadi salah satu pilihan mengisi waktu liburannya.

Saya memilih bioskop yang terdekat dengan rumah, karena memilih waktu malam namun anak-anak tetap semangat berangkat. Kalau melihat sekilas trailernya saja sudah bikin penasaran lho. Untuk itu saya gak mau gagal lagi nonton film yang konon seru akan petualangannya. Kocak acting para pemainnya. Pokoknya film yang wajib ditonton anak-anak maupun keluarga untuk mengisi waktu liburan.

Film Koki Koki Cilik 2 Bertabur Artis Cilik Berbakat

Saat awal menonton filmnya, Adik Aira sempat agak tegang mungkin karena peralihan lampu. Tadinya pas masuk kan masih terang benderang, tetapi begitu film dimulai ruangan bioskop menjadi gelap dan cahaya berasal dari sorot layar. Saya berusaha memegang tangannya untuk mencairkan suasanya yang agak tegang. Untungnya seiring cerita film berlangsung dia sudah enjoy menikmati filmnya.

Film ini dibintangi oleh artis-artis cilik berbakat seperti Farras Fatik sebagai Bima, Alifia Lubis sebagai Melly, Ali Fikri sebagai Alva, Clarice Cuti sebagai Niki, Marcello sebagai Kevin dan Muhammad Adhiyat sebagai Adit. Mereka mampu memerankan akting yang lumayan natural khas anak-anak. Sedangkan untuk alur ceritanya masih bisa dipahami oleh anak-anak yang menonton.

Cerita berawal dari para alumni Cooking Camp yang hendak melakukan reunian dan mengunjungi Chef Grant yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman. Mereka bersama-sama menuju Cooking Camp menggunakan kendaraan bak terbuka dan terlihat menikmati perjalanan. Namun sesampai di lokasi Cooking Camp terlihat tidak terurus, jauh dari bayangan mereka yang bakal seru-seruan memasak rame-rame.

Mereka pun menemui Chef Grant dan berusaha meyakinkan untuk membuka Cooking Camp kembali. Sayangnya Chef Grant kurang semangat karena membuka kembali Cooking Camp itu tidak mudah karena butuh modal yang besar. Bima ( Farras Fatik ) dan teman-teman pun mempunyai usul untuk berjualan agar menghasilkan uang untuk modal.

Sempat mengalami kendala karena ketika usul untuk jualan menggunakan mobil atauu mereka menyebutnya Cooking Truck tenyata Chef Grant tidak bisa menyetir. Untung ada bidadari penolong yaitu Tante Adel ( Kimberly Rider ) beserta Adit ( Muhammad Adhiyat ) yang hendak daftar di Cooking Camp.

Akhirnya mereka dapat solusi dan mulailah petualangan masak dan jualan menggunakan mobil. Sempat patah semangat karena tak ada satupun pembeli namun Tante Adel selalu punya solusi. Di tengah-tengah jualan mereka sempat ketangkap satpol PP dan kedatangan Chef  Evan yang diperankan oleh Christian Sugiono Nah, bagaimana kisah selanjutnya? Akankan Cooking Camp tak akan dibuka kembali? Kalian bisa langsung nonton ke bioskop di kota kalian masing-masing biar gak penasaran dengan ending ceritanya ya.

Saya pribadi cukup terkesan dengan film ini, selain seru dan kocak juga sarat akan pesan-pesan moral terutama mengenai parenting. Saya jadi termotivasi dengan scene Tante Adel dalam menghadapi kondisi Adit yang sedang emosi. Bahkan mengenai pilihan kelak bakal mau menjadi apa setelah anak-anak dewasa. Usai menonton ini, Mas Aiman udah mengajukan permintaan buat belajar masak-masak lagi di dapur, berhasil ya filmnya memotivasi anak-anak aktifitas yang positif. Bahkan dia juga memahami soal apapun pilihan sesuai yang diinginkan.