Proses Daur Ulang Salah Satu Cara Mengatasi Limbah Sampah
Saat ini urusan sampah sering jadi sorotan berita di televisi. Bahkan berita
yang mengejutkan ditemukannya Paus yang mati dan di dalam perutnya terdapat
banyak sampah plastik. Maka tak heran dari tahun ke tahun sampah banyak yang
hanyut hingga ke laut dan mencemari habitat yang ada di laut.
Tak hanya sampah yang berada di laut, bahkan yang berada di tempat
pembuangan akhir pun makin menumpuk. Banyak pula sampah yang bertebaran di
sungai sehingga seringkali jadi alasan utama penyebab banjir. Masyarakat masih
banyak yang tak memperhatikan dampak tersebut dengan masih banyaknya membuang
sampah sembarangan ke sungai.
Maka tak heran lagi, kini makin gencar gerakan yang mengatasnamakan
#zerowaste guna mengatasi masalah sampah ini. Yang mana memiliki misi
menyelamatkan bumi dari timbunan sampah yang kian mencemari lingkungan. Saya meskipun
bukan penggiat dalam kelompok gerakan tersebut namun berusaha untuk
meminimalisir sampah. Satu contoh yang sudah sejak lama saya terapkan yaitu daur
ulang.
Daur Ulang untuk Dekorasi Rumah
Semenjak tinggal di rumah sendiri, saya jadi lebih leluasa mendekorasi
rumah seperti yang diharapkan. Kalau dulu kan masih numpang di rumah mertua
sehingga hobi mengutak-atik dekorasi jadi terbatas. Nah, buat saya mendekorsi
rumah tidak melulu menggunakan property yang baru atau bagus. Tapi saya suka
memanfaatkan barang bekas layak pakai dengan cara di daur ulang.
Daur Ulang Kayu Bekas |
Salah satu daur ulang untuk dekorasi rumah ialah limbah sampah kaleng
susu, botol yakult, botol dan jar sambal kemasan hingga kayu bekas. Hanya butuh
sentuhan seni hasilnya bakal indah dijadikan dekorasi rumah, yang tadinya cuma
sampah tapi menjadi barang bernilai seni.
Bekas kaleng susu bisa dijadikan tempat pensil atau kuas make up. Botol yakult
saya sulap jadi miniatur kap lampu dekorasi rumah. Jar sambal kemasan saya
jadikan vas untuk wall decor yang berpasangan dengan talenan bekas. Kardus bekas
minyak goreng atau detergent bisa didaur ulang jadi rak buku hingga rak tempat
make up dan masih banyak ide lainnya. Dengan begitu saya tidak perlu membeli
barang baru untuk dekorasi rumah dan lebih hemat pengeluaran.
Daur Ulang untuk Berkebun
Selain mendekorasi rumah, kegiatan lain yang suka saya tekuni adalah
berkebun. Kalau tinggal di desa mungkin masih banyak lahan terbuka di halaman,
samping rumah hingga belakang rumah. Akan tetapi lain ceritanya kalau tinggal
di perkotaan yang kebanyakan lahan tanahnya terbatas, sehingga perlu mensiasati
agar tetap bisa berkebun seperti yang saya lalukan.
Beberapa waktu lalu saya melihat tetangga yang sedang sibuk membuat rak
dari bamboo kemudian di pasang pada tiat rumah. Saat saya tanyakan ke suami
yang notabene adalah salah satu bagian pengurus RT, ternyata hal tersebut bakal
masuk program kerja Ketua RT terpilih.
Nantinya setiap rumah terdapat rak bamboo susun yang di atasnya terdapat
tanaman sayur atau tanaman obat keluarga seperti jahe, kencur, kunir dll. Tanaman
tersebut menggunakan mediasi polibag. Saya sih sempat kurang sreg dengan
pilihan warna raknya yang kuning gonjerng gitu, warna gak suka banget hahhaa. Tapi
apa daya demi program kampung saya pasrah deh, mau saya cat biru kok nanti
kesannya beda sendiri lha tapi kan konsep rumah saya emang nuansa biru hehehe.
Akan tetapi saya memutuskan mediasi tanamnya tidak menggunakan polibag
yang dominan warna hitam gitu. Saya memilih cara sendiri dengan daur ulang sampah
rumah tangga. Teman-teman pasti konsumsi minyak goreng, tepung terigu? Nah,
sejak lama saya menyisihkan kantong bekas minyak goreng dan pembungkus tepung
terigu untuk pengganti polibag. Kok banyak bungkus tepung terigunya? Iya, dulu
saya menggunakan tepung terigu saat masih menerima pesanan kue.
Pouch minyak goreng dan bungkus tepung terigu tersebut saya gunakan untuk
menanam cabe merah besar menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang. Setidaknya
dengan memanfaatkan kantong bekas minyak goreng atau bungkus tepung terigu,
saya bisa sedikit mengurangi limbah sampah plastik. Karena saat ini udah jarang
toko yang menjual minyak goreng tanpa kemasan seperti zaman dulu.
Saya memang belum bisa menerapkan gerakan #zerowaste seperti mereka yang
memutuskan pilihan hidup dengan nol sampah. Namun setidaknya saya sudah memiliki
niat meminimalisir sampai, memilah sampah atau mengolah limbah sampah jadi
barang yang bermanfaat kehidupan saat ini maupun lingkungan. Sebenarnya masih
banyak limbah sampah yang bisa didaur ulang, tapi saya baru menerapkan sebatas
itu. Semoga makin semangat menjaga lingkungan dengan mengolah limbah sampah dan
sudah ada beberapa ide untuk mendaur ulang seperti btl bekas minuman kemasan
untuk pot bunga ataupun mediasi berkebun
aneka sayuran yang nantinya bisa dikonsumsi untuk keluarga.
Semoga tulisan bisa menjadi inspirasi atau penyemangat cara mengatasi
limbah sampah yang bisa dimulai dari rumah kita sendiri, terutama limbah sampah
dapur.
Ivonie
Zahra
kalo di sekolahku limbah itu dibikin ornamen-ornamen taman mbak, dan Instagramable banget hasilnya.. jadi nggak nyangka kalau awalnya itu sampah, hehehehe emang kreatifitas tiada batas ya mbak... #jejakbiru
BalasHapusWah sekolahnya kereen dong peduli sama limbah sampah. Generasi muda memang perlu disemaangati agar kreatifitasnya terasah
HapusSampah selalu jadi masalah bila tidak diatasi oleh orang orang yang cerdas dan kreatif. Salah satunya ya daur ulang sampah
BalasHapusaku ga pernah kepikir itu bungkus minyak goreng dan tepung jadi pot. Keren euy, kreatif, Mbak. Baiklah akan aku coba mengasah kreatifitas biar rumah makin cantik dan sampah-sampah bias berkurang.
BalasHapusMenginspirasi ya kak..
BalasHapusMenginspirasi ya kak..
BalasHapusRak make up sama potnya cakep. Aku suka. Kalau aku pernah bikin dompet dari kardus bekas susu kotak.
BalasHapusMakasih mbak, pernah ngumpulin kardus kota susu juga tapi bukan buat dompet dan punya juga buku tutorialnya nih mbak
Hapus