Biasanya mendekati akhir tahun begini, saya mulai menyusun rencana untuk
liburan bersama keluarga. Namun berbeda ceritanya untuk akhir tahun ini,
Semenjak kabar baik itu sampai ke telinga, saya begitu antusias menyambutnya.
Sejak jauh hari sudah mempesiapkan untuk perjalanan impian hati kecil saya
sedari dulu. Sebuah harapan atau impian yang saya pendam dalam hati, yaitu me
time dengan melakukan perjalanan sendiri.
Perjalanan sendiri yang saya maksud ialah perjalanan tanpa suami maupun
anak-anak. setidaknya saya ingin punya waktu sejenak dari hiruk pikuk aktifitas
sebagai ibu rumah tangga. Dan ini merupakan perjalanan pertama saya tanpa
keluarga. Namun perjalanan sendiri yang saya maksud tidak benar-benar sendirian
gitu, tapi bakal jalan bareng dengan temen-temen travel blogger lainnya yaitu
Mbak Rien ( www.travelerien.com ) Mbak
Dian ( www.adventurose.com ) Mbak
Nurul (www.bukanbocahbiasa.com )
dan April ( www.keluargahamsa.com ).
Segala persiapan sudah saya lakukan dengan matang, mulai dari tas bawaan
apa yang saya pakai, perlengkapan baju selama menjalani glamping dan tour
nantinya hingga pritilan macam obat-obatan mengingat dua hari sebelumnya saya
sempat drop. Begitu merasa badan gak enak, saya langsung periksa ke poliklinik,
kan gak serum au jalan-jalan malah sakit duluan hehe.
Saat hari H tepatnya tanggal 29 November 2019, saya diantar oleh suami ke
stasiun. Perjalanan ke stasiun sih terbilang lancar walau pas mau berangkat
sempat ada insiden salah kostum alias legging yang saya pakai kekecilan dan
bikin sukses diprotes suami hahaha. berhubung jarum jam terus berputar menuju
angka jam keberangkatan kereta, gak bisa ganti
dan pasrah aja daripada ketinggalan kereta.
Saya sengaja berangkat lebih awal dan memilih perjalanan malam agar
sampai di Yogyakarta gak terlalu siang. Kalau sesuai dengan jadwal sih sekitar
jam 3.40 WIB mendekati waktu sholat Shubuh. Benar saja sampai sana jam segitu,
perasaan saya bahagia campur terharu bisa menjejakkan kaki di kota yang penuh
kenangan ini. Ada benarnya sih ungkapan
teman sekaligus mak comblang saya, Priyo kalau Yogya itu terbuat dari kenangan
dan mantan. Secara saya pernah punya gebetan yang kuliah di Yogya sih hahaha.
Sambil menunggu pagi dan dijemput oleh tim Indekostour serta berkumpul
dengan teman lainnya, saya pun memutuskan untuk tidur lagi di kursi tunggu
stasiun selepas menjalankan sholat Shubuh. Meskipun selama di kereta saya
habiskan buat tidur tapi rasanya masih pengen memejamkan mata. Ngomong-ngomong
soal glamping dan indekostour ada yang belum tahu? Ntar bakal saya kasih tahu
nih informasi lengkapnya, pokoknya baca tulisan ini sampai kelar #eaaa
Makan Siang Nikmat di Warung Kopi Klotok
Sekitar pukul 11.20 WIB akhirnya ketemu sama Mbak Nurul di luar stasiun,
karena saya dan Mas Sunny dari Indekostour menunggu di minimarket yang berada
tak jauh dari tempat parkir. Saya pun menyambut Mbak Nurul dengan menanyakan
kabarnya kemudian kami pun berangkat ke bandara guna menjemput Mbak Rien dan
April serta mbak Dian.
Beruntung cuaca Yogya siang itu cukup cerah ya, secara info yang saya
dapat dari sahabat di Yogya beberapa hari sebelumnya tiap hari Yogya diguyur
hujan lebat. Perjalanan menuju bandara lumayan lancar dan kami pun menunggu
mereka di parkiran mobil gak ikut turun.
Begitu ketemu Mbak Rien, April dan Mbak Dian baru deh keluar mobil buat
bersay hello dan salaman menanyakan kabar. Saya cukup excited bisa ketemu Mbak
Rien dan April secara sudah cukup lama tak berjumpa.
Perjalanan pun dilanjut menuju tempat kami akan glamping yang berada di
lereng Gunung Merapi, tepatnya di daerah Kaliurang. Tapi sebelum ke lokasi,
kami sempatkan mampir makan siang dulu ke Warung Kopi Klotok. Sewaktu membaca
nama warung ini masuk dalam daftar itineari, saya senang banget. Secara saya
baru tahu mengenai warung ini dari postingan youtube mbak Dian Farida.
Sebuah warung yang berkonsep nuansa pedesaan, bukan bangunan mewah
apalagi yang instagramable. Justru bangunan rumah khas Yogya yaitu rumah joglo.
Namun siapa sangka justru konsepnya yang sederhana tersebut menjadi daya tarik
pengunjung, ditunjang dengan menu yang disajikan termasuk masakan khas desa.
Mungkin bagi sebagian orang desa mah udah biasa kali makan sayur lodeh lauk
ikan asin atau tempe goreng. Akan tetapi tidak halnya dengan orang perkotaan.
Rasanya pasti beda makan menu khas desa sambil lesehan di pinggiran sawah yang
pemandangannya hijau tanaman padi atau pepohonan. Suasa tersebut kan jarang
ditemui di kota ya.
Benar saja, begitu sampai di lokasi yang menurut saya agak ke dalam tapi
ramainya bukan main. Di area parkir sudah berjejer mobil dengan plat daerah
setempat maupun yang dari luar kota. Saat masuk ke dalam, nyaris semua meja
penuh terisi kami beruntung masih dapat meja untuk berenam.
Mas Sunny langsung cepat tanggap mengambil tugas memesan telur dadar gimbal
yang merupakan salah satu menu andalan di Warung Kopi Klotok selain Kopi Klotok
itu sendiri. Sementara untuk menu makannya pengunjung bisa mengambil sendiri
karena sistemnya prasmanan. Melihat antrian menu makanannya luar biasa menular,
sehingga kami kudu sabar hingga sampai giliran memegang piring dan memilih
aneka menu sayur dan lau khas masakan desa. Begitupun dengan pilihan nasinya,
saya tertarik mencoba nasi megono yang sudah familiar namanya. Penasaran dong
dengan rasanya, dipadukan dengan sayur lodeh kates atau papaya, gudeg ceker
tapi udah gak kebagian cekernya hiks dan tumisan kobis ceciwis atau siwil.
Seperti biasa, sebelum makan edisi jepret-jepret menu tak terlewatkan,
rasanya kurang afdol kalau tak didokumentasikan terlebih dahulu dan moment ini
paling seru. Demi hasil yang kece paripurna dibela-belain naik kursi untuk
sebuah foto angle flatlay.
Bagaimana rasanya? Sungguh nikmat, meski sederhana tapi rasa komposisi
bumbunya pas. Pas asin, manis dan gurihnya buat yang suka pedas bisa ditambah
sambal serta jangan lupa lauknya telur dadar gimbal yang unik. Kenapa unik?
Karena bentuknya telur dadar bulat namun teksturnya agak crispy bagian
pinggir-pinggirnya menyerupai gimbal, makanya dinamakan telur dadar gimbal.
Apalagi sudah ada bumbu dan potongan cabe sebagai pelengkap si telur dadar ini.
Sementara untuk minumannya saya pilih wedang jahe yang utuh dan digeprek
plus sebatang serai. Hati senang perutpun kenyang. Satu hal yang menarik lagi
dengan warung ini, kami gak bisa membungkus makanan yang tersisa. Entah
alasannya kenapa kurang tahu pasti, kemungkinan karena memang tidak menyediakan
pembungkusnya kali ya.
Mengenal Lebih Dekat Indekostour
Biasanya kalau liburan atau travelling sukanya kan menginap di hotel ya,
tetapi trip kali ini berbeda. Menginapnya dengan glamping alias glamour camping
yang mana kami bakal tidur di tenda dan semuanya sudah dihandle oleh Indekostour sehingga gak perlu takut rempong harus mendirikan tenda sendiri.
Pertama mendengar nama ini kalian
bakal berpikiran soal kost? Ada benarnya sih, jadi Indekost ini merupakan
sebuah aplikasi yang tercipta guna memudahkan anak kost, mulai dari mencari
tempat kost hingga sistem pembayaran. Sehingga gak ada lagi ceritanya tuh
ditagih-tagih bayaran kostan sama ibu kost. Semuanya sudah bisa menggunakan
aplikasi Indekost karena semuanya akan terperinci.
Kemudian dalam pengembangannya, Indekost membuka anak cabang yang tidak
hanya sekedar berurusan soal kost dan tagihan, namun juga menyediakan jasa
paket glamping dan tour sesuai budget loh. Nah, nama anak cabangnya
Indekostour. Kalau kalian mau ngetrip bisa hubungin Indekostour yang akan
menghandle dan membuatkan itineari sesuai keinginan dan budget kalian. Udah
kenal dengan Indekostur kan? Yuk, mari kita simak mengenai glampingnya.
Glamour Camping di Lereng Merapi
Usai makan, kami langsung diajak menuju tempat glamping yang berada di
jalan Kaliurang KM 23. Lumayan jauh
memang dari pusat kota, lha namanya mau glamping yang suasananya lebih di alam
terbuka ya. Ada yang baru pertama dengar kata glamping? Glamping itu
kepanjangan dari glamour camping, yang mana konsepnya seperti camping hanya
saja prasarananya lebih wah gitu.
Biasanya nih ya kalau camping kan kita musti mendirikan tenda sendiri,
nah kalau glamping tenda sudah disiapkan berserta perlengkapannya seperti
kasur, bantal dan selimut yang nyaman. Saat malam ada BBQ party serta sarapan
nikmat di pagi harinya. Jadi nuansa camping tetap dapat namun gak pakai rempong
lagi.
Begitu sampai di tempat glamping, deretan tenda berwarna biru menyambut
kami. Saya yang sudah lama gak camping sangat excited dong. Terakhir camping
itu waktu sma, itupun bukan yang di alam terbuka melainkan di halaman sekolah.
Lokasi camping ground berada di belakang sebuah cafe, terdapat lahan
yang luas serta ada area panggung terbuka maupun yang ada tendanya. Tenang
saja, menuju lokasinya bisa jalan kaki maupun yang bawa kendaraan bisa sampai
bawah.
Glamping yang dihandle oleh
Indekostour ini ada beragam paket, mau yang standard per tenda isi minimal 2-3
orang ada atau paket family dengan ukuran tenda lebih besar bisa muat 5-6
orang. Semua tenda dilengkapi dengan kasur yang tebal dan bantal yang empuk,
selimut hangat serta ada meja dan kursi mini tapi kuat.
Kami pun menyimpan barang-barang bawaan ke dalam tas, saya kebagian satu
tenda dengan April. Selanjutnya kami ngobrol cantik di depan tenda sambil
membuka oleh-oleh, kebetulan saya bawa oleh-oleh khas Malang yang barusan
dilaunching. Biasalah cewek-cewek kalau ngumpul banyak yang mau diobrolin dari
urusan blog sampai keluarga sehingga kami makin akrab satu sama lain. Biasanya
kan cuma haha hihi di chat grup.
Berhubung waktu belum terlalu sore, kami pun diajak menunjungi salah satu
tempat wisata yang tak jauh dari lokasi glamping. Dimana itu? Ke Stonehenge
teman-teman! Oh my God saya hepi bangetlah, secara tahu tempat ini dari
internet lebih tepatnya postingan foto salah satu teman di dunia maya.
Gak nyangka bakal secepat ini ke
sini. Jalanan menuju ke sana awalnya agak macadam namun berikutnya mulus-mulus
saja dan lumayan agak ke dalam, jauh dari pemukiman penduduk dan dekat dengan
tempat wisata yang macam castle itu.
Sore yang sendu kami habiskan di sini buat pepotoan, meski cuaca agak
mendung namun kesannya justru lebih dapat berasa kayak lagi musim dingin di
luar negeri. Konon Stonehenge di Kaliurang ini tiruannya yang di luar negeri
sono. Pertama lihat kagum juga, kok bisa berdiri tumpukan batu yang besar dan
berjajar tak beraturan namun terlihat menarik.
Usai puas pepotoan dan cuaca mulai gerimis rintik-rintik, kami pun balik
ke camping ground. Istrirahat dan sholat sejenak sebelum menyambut agenda
berikutnya, yaitu blogger gathering dengan para blogger Yogya yang sudah
mendaftar beberapa hari sebelumnya. Kami bakalan BBQ Party sambil sharing gitu
deh.
Blogger Gathtering Bareng Indekostour
Saat kami sampai di lokasi glamping, sudah ada beberapa blogger Yogya
yang sudah tiba di lokasi acara. Kemudian mereka diarahkan untuk turun ke bawah
mendekati area glamping. Karena nantinya bakal ada BBQ Party.
Sayangnya sewaktu persiapan bikin api unggun, sempat turun hujan sebagian
dari kami pun berteduh di sebuah aula terbuka yang sudah tersedia beserta
karpet. Sementara tim dari Indekostour tetap berusaha menyalakan api unggunya.
Sedangkan di tempat lain ada tim cewek yang persiapan bakar-bakar jagung dan
sosis.
Api unggun pun akhirnya nyala, kami bisa makan-makan jagung bakar sambil
mengelilingi api unggun deh. tapi sayangnya tak berlangsung lama karena hujan
turun. Kami pun kembali ke aula, di acara gathering blogger sambil BBQ Party
ini saya bisa ketemu dengan blogger Yogya yang tadinya cuma say hello dan
komen-komenan sosial media. Beberapa blogger baru kali ini ketemu seperti Mbak
Prima, Mbak Yoana, Mbak Ardiba hingga Om Yahya dll.
Malam kian larut dan acara blogger sharing pun dibuka oleh Mbak Diaz
selaku Owner dari Indekostour. Beliau menyampaikan beberapa patah kata mengenai
apa sih Indekostour itu kepada para blogger yang hadir. Selanjutnya sesi
sharing yang disampaikan oleh beberapa blogger seperti Mbak Nurul, Priyo, Om
Yahya, April, Mbak Rien dan termasuk saya sendiri.
Saking asyiknya sharing ternyata waktu makin cepat berjalan dan tak
terasa sudah hampir pukul 10 malam sewaktu acara blogger gathering ini
diakhiri. Sebelum benar-benar ditutup, sempat foto bersama dengan semua blogger
dan tim Indekostour, ada Mas Imung yang gokil, Mbak Diaz dan Mbak Ve. Usai teman-teman
blogger Yogya berpamitan, kami bukannya tidur malah asyik lanjut ngobrolnya,
terutama saya, Mbak Dian dan Priyo yang masih tinggal di tempat. Sementara di
sisi lain ada April, Mbak Rien juga tak kalah asyik ngerumpi hihi. Sedangkan Mbak Nurul dan Mbak Nuty salah satu
peserta yang ikut glamping semalam bareng kami sudah masuk tenda terlebih
dahulu.
Makin malam rupanya hujan mulai turun lagi dan makin deras, saya pun
mulai merasakan kantuk, kami yang tersisa memutuskan membubarkan diri, saya dan April memutuskan balik ke tenda, Mbak
Rien dan Mbak Dian juga sedangkan Priyo balik ke rumahnya.
Usai membersihkan wajah dan memakai skincare, saya dan April pun
memutuskan untuk lekas tidur, karena esok pagi akan melanjutkan trip ke tempat
wisata lainnya yang sudah direncanakan. Pertama kalinya bermalam di dalam
tenda, ditemani suara gerimis hujan yang menimpa tenda, rasanya makin syahdu
dan tenaang gitu sebelum akhirnya saya pun terpejam. Sungguh sebuah pengalaman
dan liburan akhir tahun paling berkesan.
Sampai ketemu di tulisan destinasi selanjutnya yaa....
Asyiiknya bisa camping dengan fasilitas yang lengkap, kalau aku terakhir kali kamping pas ke Sempu itupun pakai jas hujan yang dipaksa jadi tenda karena tendanya nggak cukup. Semoga dengan me time ini, Mama Ivon bisa refreshing sejenak dari kesibukan dan kepenatan mengurus suami dan anak-anak.
BalasHapusMalam itu hangat meski hujan dan udara dingin. Hangat karena kedatangan teman-teman blogger di Jogja. Api unggunnya pun tetap menyala meski hujan, sampai kita selesai baru padam apinya. Sosis bakarnya enak euy...
BalasHapusAku suka glamping seperti ini. Bener-bener tenda tapi tetap tidur manja hihi
Aku pengen nyoba indekost tour yang di Malang di rumah Bata Merah. Promo tahun barunya murah banget tapi males ke Malang kalau tahun baru. Moga aja tahun depan bisa nyobain glampingnya indekost tour
BalasHapusAsyique buangeeett
BalasHapuskapan2 pengin ngulang Glamping ama kiddos :D
Seru bangetttt bisa camping di lereng gunung merapi ala-ala glamping cam. Mau cobain ah kalo ke jogja, semoga cuaca dan alam nya mendukung.
BalasHapusaku tu pengen banget liburan kayak gini, kesannya alami dan seger ya, melepas penat gara-gara macet tiap hari di kota :(
BalasHapusbaru tau ada camping tour kayak gini 😂 kayaknya boleh dicoba nih . akhir taun kmrn ak jg liburan ke jogja tp ke pantai sama kota nya 💕
BalasHapusCamping-nya yang gak hanya glamour terasa tapi hangat karena ada rasa kekeluargaannya. Seru sekali sih mba. Kebayang kalian tertawa bahagia di dalam kebersamaan
BalasHapuskalo inget jogja emang kesannya merakyat banget ya, liburan alam dan bikin kita jadi lebih deket sama temen temen seperjalanan. aku sendir baru sekali ke jogja dan sayangnya baru city tour aja
BalasHapusSeru banget sih glamping kepengen coba tali belom jadi jadi..seru juga nih buat plan next vacation
BalasHapusWah, aku udah baca nih di postingannya Mba April. Tempatnya asik banget ya. Kamping di alam tapi dengan fasilitas yang komplit. Aku udah niat mau nyobain juga glamping yang satu ini :)
BalasHapusSeru banget dan bikin mupeng pengen kesana juga bareng temen2 dn keluarga nih, meekipun kemping namun fasilitas oke banget ya
BalasHapusWarung kopi klothok favorit banget tuh pisang goreng sama jahe susunya, btw campingnya berasa kayak tidur di hotel gitu ya, jadi tertarik pengen cobain juga
BalasHapusasik banget campingnya, jadi pengen camping juga nih
BalasHapusbuat refresh otak wkwk
campingnya asik dan seru banget.. fasilitasnya pun lengkap dan pke bgt yaaa.. kapan yaaa mau cobain camping kayak gini jugaa? hmm terakhir ke jogja tuh pas akhir tahun lalu pas tahun baruan 2018 trs belom kesana lagiii..
BalasHapusKegiatan camping itu emang seru banget ya, apalagi sama teman. Seru banget ya kak camping di Yogyakarta nya 😊
BalasHapusWah aku jg klo naik kereta prefer subuh.. Btw suasana camping nya nyaman banget ya.. Jd pengen cobain deh.
BalasHapuscamping tuh seru banget ya apalagi bareng temen temen makin seru susasananya, kok diriku liat artikel ini langsung memikirkan sebuah rencana camping yahhh ? hahaha
BalasHapusduh coba zaman aku kuliah dulu ada glamping kaya gini, pasti enak deh. Kepingin deh ajak anak-anak camping gini biar sekalian mengenalkan alam ke mereka juga.
BalasHapusAku kemarin pas ke Jogja nggak nyobain sensasi glamping ini, sepertinya seru banget ya glamping ini
BalasHapusSeru banget mba camping rame -rame di alam terbuka kayak gini, aku lagi berencana ajakin anakku camping buat ngenali ke alam lebih deket lagi. Totally harus cek yang ini juga :)
BalasHapusWaaah asik dan seru banget niih, udah lama sebenernya pengen nyobain glamping kaya gini, seru apalagi kalo bareng sama temen temen yah, kapan kapan nyobain aaah
BalasHapuswah seru wkwk udah ada ya konsep glamping hihi walaupun menurutku itu kurang glamor sih dibandingkan glamping di luar sana
BalasHapus