Usia muda dan berwirausaha? Bisa banget. hal tersebut yang menjadi
pencetus adanya program Wirausaha Muda Mandiri. Saat ini banyak anak muda yang
memiliki bakat dan inovasi yang keren dan patut diapresiasi.
Pada hari Kamis ( 6/09/2018 ) saya mendapat kesempatan untuk bertemu
dengan para entrepreneur muda yang sedang mengikuti kompetisi wirausaha muda
yang digagas oleh Bank Mandiri. Bertempat di Atrium Mall Olimpyc Garden Malang,
para finalis memperkenalkan produk inovasi mereka. Wirausaha Muda Mandiri Expo
2018 ini bakal berlangsung dari tanggal 6-9 September 2018.
Kompetisi kewirausahaan WMM 2018 ini sudah dimulai sejak bulan Maret
lalu, dimana sebanyak lebih dari 800 pengusaha muda dari 34 perguruan tinggi
dan 10 komunitas atau incubator bisnis
mengikuti acara ini. Penjurian tahah awal sebanyak 70 wirausaha muda terpilih
untuk mengikuti skala nasional pada 12 September 2018 di hadapan para dewan
juri yang terdiri dari perwakilan pemerintah, akademisi, praktisi, media dan
Bank Mandiri.
Pada tahun ini, program WMM yang berkompetisi dibagi dalam beberapa
kategori diantara ;
-
Wirausaha
Industri, Perdagangan dan Jasa
-
Wirausaha Kreatif
-
Wirausaha
Boga
-
Wirausaha Sosial
-
Wirausaha Teknologi
Sementara untuk
kepesertaan WMM terbagi atas dua kategori yaitu kategori Mahasiswa Program S1
atau Diploma dan kategori pengusaha muda non-mahasiswa. Bahkan dalam Wirausaha
Muda Mandiri Expo 2018 juga diikuti oleh para alumni WMM dan peserta program
Rumah Kreatif BUMN ( RKB ).
Saya pun tak
melewatkan kesempatan ini untuk berinteraksi langsung dengan para finalis. Ada
beberapa booth dari kategori yang berbeda sempat saya kunjungi dan gali lebih
dalam mengenai usaha dan inovasi mereka yang menurut saya penuh inspirasi dan
kreatif.
Saesha, Rumah Masker Wajah Berbahan Alami
Saesha merupakan
produk kecantikan berupa masker untuk wajah inovasi dari Rahmah Zunia. Bahan
yang digunakan terbuat dari bahan alami seperti buah dan sayuran. Usaha ini
sendiri sudah dirintis kurang lebi setahun lebih yang berasal dari Bogor.
Produk perawatan kulit
dikategorikan dalam beberapa jenis sesuai dengan kondisi kulit.
1.
Kulit berminyak, masker lemon dan tomat.
2.
Kulit berjerawat, masker pisang.
3.
Kulit normal, masker strawberry, kopi, buah
naga, bengkuang.
4.
Kulit kering, masker alpukat, coklat.
5.
Kulit kombinasi, masker lidah buaya, mentimun
dan kentang.
Produk dikemas dalam
bentuk serbuk dan terdapat 12 varian, untuk pemakaiannya tinggal ditambahkan
dengan air mawar. Nah, rupanya Saesha juga memproduksi air mawar dan juga sabun
batangan. Untuk harganya cukup terjangkau ya, mulai dari Rp.8500 sementara
untuk segmen pasarnya mulai umur 18-35 tahun.
Decornesia, Produk Decor Berbahan Limbah Kerang
Saya pun beranjak ke
booth lainnya dan tertuju pada deretan dekorasi rumah. Rupanya ini adalah
produk dekorasi rumah yang dicetuskan oleh Nuryanto asal kota Kediri. Usaha
yang digelutinya sudah berlangsung sejak tahun 2010, memanfaatkan limbang
kerang shimping yang beliau datangkan dari kota Banyuwangi.
Berbekal 6 pekerja
yang memiliki basic tukang berhasil membuat inovasi berupa kap lampu, dekorasi
untuk catering hingga pernikahan. Dalam merekrut pekerja, sebelumnya ada proses
magang terlebih dahulu di dua bulan pertama.
Untuk pemasarannya
secara online dan offline berupa showroom yang berada di Jalan Gatot Subroto 54
Kediri. Nuryanto membidik pangsa pasar menengah ke atas dengan membandrol harga
mulai 159 ribu hingga jutaan, tergantung dengan model dan tingkat kesulitannya.
Golden Berry, Ciplukan Versi Jawa
Kemudian saya
berlanjut ke booth lain dan tertarik dengan buah yang menul-menul berwarna
orange. Rupanya ini buah Golden berry yang waktu kecil saya mengenalnya dengan
nama ciplukan. Biasanya buah ini tumbuh liar di sawah ataupun perkebunan. Juwita
berupaya membudidayakan buah Golden Berry berkat dorongan mentornya yang
berasal dari Yogyakarta. Berawal dari beberapa benih Golden Berry pemberian
mentornya tersebut, kini sudah bermitra dengan 18 petani yang ada di Garut
sejak tahun 2015.
Golden Berry ini bisa
dinikmati dalam bentuk segar dan dikeringkan. Selain itu sudah berhasil memasok
ke supermarket besar seperti Superindo, All Fresh dsb. Selain ke supermarket
juga dipasarkan lewat online. Menurut Juwita terdapat 32 jenis buah Golden
Berry, ukuran buah dan rasanya pun berbeda-beda.
Owl Magz, Kolaborsi Media Cetak & Digital
Owl Magz ini inovasi
yang digagas oleh Lidya Dameycelina R. Majalah edukasi anak yang mana merupakan
media cetak dipadukan dengan teknologi Augmented Reality. Hal tersebut hadir
karena keprihatinan minat baca anak-anak yang menurun sehingga perlu adanya
inovasi yang bisa menarik. sebelum hadirnya majalah ini, Lidya sempat melakukan
riset selama satu tahun dan sudah
berjalan satu tahun beredarnya.
Adanya majalah ini
selain meningkatkan ketertarikan membaca pada anak, menambah wawasan pada anak
dan meningkatkan wawasan nusantara anak. Isi majalah setiap episodenya tentu
saja berbeda, mengulas tentang banyak hal di Indonesia seperti Wisata Edukasi
Museum Bank Indonesia, menggambarkan pulau-pulau di Indonesia maupun satwa yang
ada di Indonesia.
Adanya teknologi AR,
anak-anak bisa melihat gambar binatang seperti hidup dan bergerak-gerak. Untuk mendapatkan seperti itu, bisa mengunduh
applikasinya terlebih dahulu yang ada di Google Play. Dari segi harga cukup
terjangkau ya, anak-anak pasti suka dengan majalah edukasi dengan olah digital
ini. Kedepannya majalah ini akan melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah dan
juga mengirim ke Malaysia dan Singapura.
Saya tertarik dengan
majalah ini, secara Mas Aiman ini anak visual. Dia akan lebih mudah menyerap
sesuatu kalau ada gambar bergeraknya. Apalagi kalau temanya berhubungan dengan
hewan-hewan, pasti excited.
Hakko, Inovasi Minuman Fermentasi
Pameran WMM Expo 2018
ini tak ternyata tak hanya di atrium mall, melainkan juga ada yang di lantai 3,
nah di sini saya bersama Mbak Retno penasaran dengan botol warna-warni yang
dipajang. Mengusung brand Hakko yang artinya fermentasi dalam bahasa Jepang.
Produk ini sudah ada
sejak tahun 2016 berasal dari Bandung. Inovasi mahasiswa IPB ini menggunakan
bahan baku alami seperti Jahe, Buah Naga, Teh Hijau dan Hitam maupun Bunga
Rosela. Manfaat dari minuman ini dapat membantu pencernaan atau detoksifikasi
tubuh.
Sejauh ini pemasarannya
masih via online dan kerjasama konsiyasi serta dibandrol dengan harga 30 ribu
saja. Saat saya mencicipi enak banget rasanya apalagi yang buah naga atau rosela
kalau gak salah ingat.
Acara Wirausaha Muda
Mandiri Expo 2018 juga diisi dengan talkshow yang mana pembicaranya merupakan
alumni finalis dari WMM tahun sebelumnya. Serta penampilan hiburan dari band
lokal serta ada lomba fotonya lho. Buat pengunjung yang ingin mendapatkan
produknya, bisa menggunakan debit Mandiri atau yang mempunyai uang cash bisa
membeli e-money karena sistemya cashless.
Kalau boleh jujur,
sebenarnya masih banyak yang pengen diulas para finalis ini. Tapi apa daya
waktunya terbatas jadinya saya tidak menjangkau semua booth finalis untuk
menyapa lebih dekat dan bertanya mengenai produk mereka yang pastinya
keren-keren deh.
Buat masyarakat yang
tak sempat ke kota Malang atau luar kota masih bisa berpartisipasi dengan cara
memilih finalis favorit dengan memberikan voting suara. Untuk informasi
lengkapnya bisa langsung mengunjungi medsos Wirausaha Muda Mandiri di
Fanpage-nya ya.
Kalau datang ke pameran begini seru banget ya. Banyak produk UKM yang bisa dikenal
BalasHapuswah senang pameran di Malang , semoga UKM di daerah bisa memiliki akses untuk menyebarkan produknya ke lebih banyak masyarakat di seluruh Indonesia dan semoga bisa menembus pasar dunia juga.
BalasHapusUsaha muda mandiri menciptakan kreativitas dan lapangan kerja baru.
BalasHapusKalay dekat Mpo mampir ah.
Aku kayanya belum pernah nyobain ciplukan dehh. Jadi penasaran.
BalasHapusWah enterpreneur muda saatnya unjuk gigi semua nih. Hasil karyanya juga oke semua ini ya. Salam hangat dari Jakarta.
BalasHapusKmrn juga liat d blog temen, keren bgt loh aku suka usaha2 muda begini, kan nantinya kita ga ketergantungan lagi sama produk luar
BalasHapusaku suka banget kalo main main ke bazaar UKM kaya gini, sering ga kepikir sama aku tp di tangan mereka jadi aja inovasinya ya hehe
BalasHapusEnterpreneurship makin menjadi gaya hidup gen millenial
BalasHapuswahh seru banget acaranya, inspiratif juga pastinya ...
BalasHapusWqh, yang Saesha kayaknya menarik nih!
BalasHapusPeserta WMM relatif masih muda-muda ya mba. Salut deh aku sama mereka yg bisa sukses berwirausaha.
BalasHapusjaman kuliah aku sempet tembus event ini walau masih level kampus.. ehehe
BalasHapusAcara yang sangat seru dan inspiratif banget yah, aku mau dong di info klo ada acara seperti ini kakak
BalasHapusAku suka sama golden berry, iya kalau beli ke Superindo. Acara Wira Usaha Muda Mandiri ini bagus sekali ya karena bisa memberikan lapangan usahan bagi yang memiliki.
BalasHapusEksibisi ini mengangkat UKM ya, dari yang tak tahu menjadi tahu bahwa produk itu ada bagi masyarakat. Anak muda memang harus memberikan kontribusi perekonomian.
BalasHapusUKM sedang menjadi primadona di negernya . . . dan anak muda semangat turut serta dalam semangat berUKM - ria. Mandiri memiliki komitmen yang keren terhadap kemajuan UKM.
BalasHapusAcara ini bagus banget buat enterpreneur2 muda nih. Semoga ke depannya makin maju ya UKM2 yg ada.
BalasHapusaq baru tahu yang namanya golden berry, waktu kecil suka makan tapi bilangnya ciplukan, hahahha... suka sekali dengan program bank mandiri ini, sangat membantu yah buat wirausaha muda mengembangkan lagi usahanya..
BalasHapus