Mengisi Waktu Liburan? Pilih Mudik Ke Blitar. Lebaran memang sudah
berlalu namun tidak dengan liburan sekolah. Tahun ini merupakan liburan sekolah
pertama bagi Mas Aiman dan waktunya lumayan lama, hampir sebulanan deh.
meskipun liburan sekolahnya lama, saya tak mengagendakan berlibur ke luar kota
karena suami sudah masuk kerja.
Agar Mas Aiman gak bosan selama liburan sekolah, biasanya kalau gak main
HP ya saya isi dengan kegiatan yang positif, seperti berkebun, mewarnai,
bermain dengan koleksi mainannya. Kalau semuanya sudah dan bingung mau ngapain
lagi, saya dan suami mengajaknya jalan-jalan ke tempat wisata murah meriah
seperti Alun-Alun Malang yang mana terdapat area bermainya seperti perosotan,
ayunan dll.
Rupanya aktifitas yang sudah ada belum dirasa cukup mengisi liburan.
Akhirnya saya pun memutuskan untuk mengajak anak-anak mudik ke Blitar, ke rumah
neneknya di desa saat akhir pekan. Secara suami liburnya hanya hari
Sabtu-Minggu, kebetulan juga belum ada jadwal lembur. Biasanya kalau waktu
efektif mahasiswa kuliah, Sabtu-Minggu pun tetap masuk kerja dihitung sebagai
waktu lembur.
Dua minggu berturut-turut saya mudik ke Blitar, berbeda memang dari
biasanya yang sebulan sekali. Lha gimana, mas Aiman juga masih liburan dan saya
pun ada urusan. Supaya anak-anak gak bosen, selama mudik saya mengisinya dengan
berbagai kegiatan. Mulai dari beberes rumah orang tua, main ke alun-alun hingga
wisata kuliner.
Malam Minggu Main Ke Alun-Alun Blitar
Saat mudik di minggu pertama yang mana jatuh akhir bulan, usai beberes
rumah orang tua terlebih dahulu juga istirahat sejenak selepas melakukan
perjalanan motor selama kurleb 2 jam. Sore menjelang malam saya sempatkan untuk
makan, kemudian lanjut main ke Alun-Alun Blitar.
Rupanya Alun-Alun Blitar sekarang jauh lebih ramai ketimbang dulu,
sekarang di waktu malam tetap dibuka untuk umum dan banyak keluarga yang
mengantar anaknya bermain-main. Bahkan ada yang sengaja menggelar tikar
duduk-duduk sambil mengawasi anaknya yang bermain gelembung sabun menggunakan
alat khusus, atau bermain kitiran yang di lemparkan ke atas langit. Beraneka
warna-warni dan menyala seperti lampu meluncur dari atas ke bawah, menyenangkan
melihatnya.
Saya pun juga melakukan hal yang sama ketika Mas Aiman ingin mainan
gelembung sabun. Saya belikan satu deh buat bermain giliran dengan adiknya.
Begitu saja mereka sudah senang. Berhubung waktu makin larut, saya pun
menyudahi permainan anak-anak dan mengajak mereka pulang. Perjalanan dari
alun-alun ke rumah orang tua saya memakan waktu kurang lebih 30-45 menit
menggunakan motor.
Bermain Di Teras dan
Halaman Rumah Nenek
Selain main ke alun-alun, anak-anak juga sempat membawa mainan dari
Malang. Kalau mas Aiman membawa rangkaian kereta Thomas dkk, sementara adik
Aira membawa mainan kitchen set. Di rumah neneknya juga ada mainan sih, seperti
boneka, kuda karet dan sepeda mini.
Anak-anak merasa lebih leluasa mainan di teras maupun halaman karena
luas, berbeda kondisinya dengan rumah di Malang yang terasnya terbatas dan
tidak punya halaman karena langsung jalan kampung yang banyak di lalui sepeda
motor maupun sesekali mobil.
Adik Aira kalau sudah mainan sepeda, bisa leluasa mengelilingi halaman
rumah neneknya. Kalau menjelang sore lumayan teduh karena ada pohon
rambutannya. Kalau lagi musim berbuah lumayan lebat dan anak-anak suka sekali
memanen dan makannya.
Beberes dan Mengecat Tembok Kamar
Kalau kegiatan beberes dan mengecat tembok, jelas ini bagian saya dan
suami selama mudik. Selagi anak-anak bermain, saya dan suami beberes kamar kami
untuk dicat sebagian dan dipasang wallpaper stiker yang saya beli di Malang.
Agar kondisi tembok kamar lebih bersih, secara kalau lagi lembab suka berjamur
sementara di waktu kering malah pada rontok semua hehehe.
Tak hanya tembok kamar saya yang dicat, di kesempatan mudik minggu kedua
giliran kamar bagian belakang sendiri yang difungsikan untuk ruang sholat. Dari
dulu sampai sekarang tak ada proses perbaikan, bahkan bisa dibilang amat miris.
Secara ruangan itu kan buat ssholat yang seharusnya kebersihannya lebih
terjaga.
Saya pun mengusulkan pada emak untuk memasang wallpaper stiker
supayaterlihat lebih bersih dan rapi. Hanya saya, adik saya memberi saran untuk
dibiarkan polosan saja, jangan diberi aksen motif-motif. Baiklah, saya pun
inisiatif buat dicat saja dengan warna pilihan adik saya yaitu hijau.
Begitu bangun, suami langsung bekerja tanpa dikasih aba-aba. Berhubung
kali ini anak-anak masih tidur, saya pun turut membantunya. Sehingga pekerjaan
mengecat tembok kamar dilakukan berdua saja. Saya yang mewarisi darah seni,
urusan mengecat jelas pekerjaan yang menyenangkan dong. Almarhum bapak saya
adalah tukang, jadi pas beliau kerja dulu saya suka mandori guna mengamati cara
kerjanya hehehe. Acara mengecat kamarpun selesai sebelum masuk waktu sholat
Dhuhur. Yeay, sungguh kerjasama yang patut diacungi jempol deh buat suami.
Anggap saja ini salah satu bentuk bakti anak menantu ke mertuanya ya hehehe.
Wisata Kuliner Ke Depot Anda “Uceng”
Rasanya kalau mudik gak mencoba kuliner yang ada di Blitar itu berasa
kurang. Liburan kali ini tak hanya berkutat dengan urusan rumah. Saya pun
mengajak suami untuk wisata kuliner yang belum pernah dicoba. salah satunya
ialah rumah makan yang berada di jalur jalan raya Malang-Blitar, tepatnya di
daerah Bence, Garum. Ialah Depot Anda yang terkenal dengan oalahan masakan khas
Blitar dan olahan Ucengnya.
Rempeyek Uceng Seporsi Rp. 15.000 |
Uceng merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak terdapat di
sungai-sungai di Blitar. Sependek pengetahuan saya memang banyak terdapat di
Blitar, belum dengar ada ikan uceng di daerah lain. Sekali ke sini di mudik
minggu pertama, suami langsung cocok dengan citarasa masakannya. Apalagi olahan
rempeyek ucengnya, saya sekali makan rasanya gak mau berhenti. Teksturnya renyah
dengan bumbu gurih ala rempeyek yang pas.
Untuk masakannya ada beragam, disajikan dengan cara prasmanan. Pengunjung
bisa mengambil sayur dan lauk sesukanya, untuk nasi sudah diambilkan oleh
pramusaji. Kalau dari segi harga, menurut saya lumayan terjangkau kalau tidak
mau dibilang murah. Untuk seporsi rempeyek uceng dibandrol sebesar 15 ribu,
sementara untuk seporsi nasi campur dengan sayur lodeh rebung dan daun singkong
sebesar Rp.8500 saja. Bahkan menariknya, makan di sini bisa menggunakan kartu
debit BCA maupun BNI. Jadi, kalau ke sini bawa rombongan atau mau borong
rempeyek uceng gak pelu bingung bawa uang cash banyak hehehe.
Mampir Ke Wisata Edukasi Milkindo Kepanjen
Sebagai penutup agenda mudik ke Blitar, saya sempatkan mampir terlebih dahulu
ke tempat wisata edukasi Milkindo yang ada di Kepanjen. Dulu memang sudah
pernah ke sini bareng keluarga sih, kalau kali ini sekalian mampir ke rumah
teman baik baru lanjut ke Milkindo bareng-bareng.
Anak-anak pun suka karena mereka main ke tempat wisata ada temannya yang
tak lain anak teman saya Anisa Ae. Tiket masuk ke tempat ini sebesar 15 ribu
dan mendapat 1 botol susu sapi olahan. Di wisata edukasi Milkindo ini,
anak-anak bisa melihat hewan sapi perah dari dekat, bahkan mereka bisa memberi
makan. Selai itu juga terdapat banyak wahana mulai trampoline, kereta hingga
naik kuda di sekitar taman buatan.
Nah itulah beberapa kegiatan yang saya dan keluarga lakukan untuk mengisi
waktu liburan sekolah anak-anak dengan mudik ke Blitar. Sebentar lagi liburan
akan usai dan mas Aiman bersiap menyongsong tahun ajaran baru di jenjang
selanjutnya yaitu TK B.
Apa saja nih kegiatan teman-teman selama liburan lebaran maupun sekolah
yang sudah mempunyai anak? Boleh lho disharing dikolom komentar.
Aku lebaran kemarin mau ngecat kamar suami di rumah Malang, tapi bumer lagi gak mood. Akhirnya batal, padahal kondisi temboknya udah mengenaskan.
BalasHapusKalau uceng, keluargaku biasanya ke Sukaria Babadan Wlingi mbak. Depot Anda belum pernah nyoba.
Daripada di cat mending tempelin wall stiker aja mbak wkwkwkw.
HapusIya, yang di Sukaria itu langganan almarhum bapakku mbak, dulu aku juga tahunya yang di Babadan Wlingi. Kapan2 mau ajak suami ke sana juga rencannya.
Wah ada foto saya juga hehe
BalasHapusCieee yang fotonya juga nampang hahaha
HapusWallpaper di kamarnya bagus mbak
BalasHapusIya, makasih ya :)
HapusBaru tau uceng itu apa hehe
BalasHapusBelum pernah tahu ya sebelumnya ? :D
HapusUcengnya keliatan enak, jadi pingin coba hehe
BalasHapusEnak banget hehhee
HapusKalau mau nyobain uceng harus ke Blitar dulu nih
BalasHapusUcengnya murah ya mbak...
BalasHapusAnakku lebih banyak di rumah aja mbak liburan. Hehe
Kalau kata suamiku agak mahal sih hehehe. Tapi mencari uceng ke sungai pun emang gak mudah, apalagi kalau budidaya sendiri hehehe.
HapusLiburan gak main ke Malang tha ?
Wah agenda liburan di Blitarnya padat merayap mbak
BalasHapusAsyik banget bisa beberes rumah, itu hobi saya juga mba.
BalasHapusBtw ngiler banget liat rempeyek uceng nya.
Itu sama dengan wader ga mba?
I was just looking for the place to spend my vacations in. Thank you for the recommendation and everything you are writing.
BalasHapus