Seminar Mengenai Ecotourism Bersama IndonesiaWISE Di The Balava Hotel Malang
Perkembangan dunia pariwisata di Indonesia dari hari ke hari kian
berkembang. Lihat saja di beberapa daerah selain tempat wisata yang sudah ada,
bermunculan tempat wisata baru yang kekinian. Tak heran kalau pemerintah pun
memiliki target untuk menarik wisatawan dari luar negeri maupun dosmetik.
Akan tetapi seiring perkembangan pariwisata yang pesat, terdapat dampak
yang menjadi permasalahan baru. Seperti sampah yang kian menumpuk yang
ditinggalkan atau dibuang sembarangan. Kurang peka dan peduli para pengunjung
tempat wisata sehingga menjadikan objek rusak. Untuk itulah perlu adanya
gebrakan baru untuk tempat wisata ramah lingkungan.
Beruntung saya mendapat email yang diwakili Ibu Denok mengenai undangan
seminar yang diadakan oleh IndonesiaWISE. Awalnya saya sempat ragu untuk
datang, namun mengingat tema yang akan disampaikan menarik, sayapun bersedia
hadir dalam acara tersebut.
Acara berlangsung pada tanggal 3 Mei 2018 di The Balava Hotel Malang.
Selain saya, ada beberapa instansi yang juga turut diundang dalam seminar ini
60 stakeholder penting penting Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, PHRI Kota
Malang, 40 Perwakilan hotel ternama di Malang. Serta perwakilan Kampung
Glintung, Bank Sampah Malang, Media dan lainnya. Mengambil tema utama
Menjadikan Malang, Bromo, Tengger, Batu tujuan wisata ramah lingkungan spesial
di Indonesia.
Ibu Denok Sri Wilujeng |
Acara dimulai pukul 9 pagi, sesuai dengan jadwal dalam undangan yang
dibuka oleh Ibu Denok. Beliau sempat memaparkan secara singkat mengenai Ecotourism IndonesiaWISE yang meliputi Winning ( Menang), Innovation ( Inovasi), Sustainability
( Berkelanjutan) dan Excellence (
Unggul). Adapun keahlian keberlanjutan dalam beberapa hal yang tertuang sebagai
berikut :
1.
Sustainable Policy Guidance, Roadmap,
Development/ Implementation – Bimbingan Kebijakan Keberlanjutan, Pengembangan
Peta Jalan dan Penerapan
2.
Sustainable Supply Chains – Rantai Pasok
Berkelanjutan
3.
Sustainable Finance Due Diligence – Keuangan
Berkelanjutan
4.
Green Banking – Perbankan Hijau
5.
Enviromental, Social, Governance ( ESG) Research
and Project – Riset dan proyek Lingkungan, Sosial, Tata Kelola
6.
Enviroment, Health, Safety ( EHS ) – Kesehatan,
Keselamatan Lingkungan Hidup
7.
Corporate Social Responsibility – Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
8.
ecotourismWISE – Pariwisata Ramah Lingkungan
Yogyakarta- Borobudur-Prambanan-Malang-Bromo-Tengger-Batu-Danau Toba- Ubud Dll.
9.
Skills Development Training and Workshop / Workshop
dan Pelatihan Pengembangan Ketrampilan
10.
Young Leaders for Eco Cities Project / Proyek
Young Leaders untuk Kota Eco
Pemukulan Gong, Simbolis Pembukaan Acara |
Pada kesempatan tersebut, Bapak Amol Titus selaku Presiden Direktur
IndonesiaWISE bersama Bapak Dwi Cahyo membuka secara resmi seminar ini ditandai
dengan pemukulan gong mini. Selanjutnya sambutan sekaligus pidato tentang visi
dan inisiatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang yang semestinya
disampaikan oleh Ibu Ida Ayu Made Wahyuni, namun beliau berhalangan sehingga
diwakilkan oleh Bapak Agung.
Dalam mengembangkan pariwisatanya kota Malang memiliki slogan Menjadikan
Kota Malang Sebagai Kota Bermartabat, yang mana diharapakan Bersih, Makmur,
Adil, Religius, Toleran, Terkemuka, Aman, Berbudaya, Asri dan Terdidik.
Bapak Agung juga menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan pendukung
pariwisata di Kota Malang. Seperti adanya fasilitas bandara Abdurahman Saleh
yang diisi oleh beberapa maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia,
Citylink, Sriwijaya Air, Wing Air, Lion Air dan Batik Air. Kemudian dari segi
jalur darat terdapat stasiun kereta api yang terdiri stasiun Kota Baru, Kota
Lama dan Blimbing dan tiga terminal dari masing-masing pintu masuk menuju kota
Malang yaitu Terminal Arjosari, Terminal Gadang dan Terminal Landungsari.
Disampaikan pula pada kesempatan siang itu arah pembangunan
kepariwisataan Kota Malang yang berkelanjutan serta strategi pemasaran.
Mengingat Kota Malang memiliki banyak destinasi yang meliputi Heritage yang
terdiri beberapa bangunan bersejarah serta koridor, museum, ukm center,
thematic park.
Seminar Ecotourism Disampaikan Oleh Bapak Amol Titus dari
IndonesiaWISE
Bapak Amol Titus Direktur IndonesiaWISE |
Sesi selanjutnya yang merupakan acara inti, yaitu seminar tentang
ecotourism IndonesiaWISE yang disampaikan oleh Bapak Amol Titus yang mana
beliau adalah pionir inisiatif berkelanjutan yang telah memberikan bimbingan.
Dibawah kepemimpinan Bapak Amol Titus inisiatif ecotourismWISE diterapkan dalam
kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung visi misi pemerintah
dalam pengembangan 10 destinasi wisata baru.
Beliau membuat gebrakan dengan mengajak anak muda yang mencintai
lingkungan di seluruh Indonesia dan kota, termasuk yang sudah terselenggara di
Trisakti, Sanatadharma, Malang di kampus UB dan Machung. Mengingat saat ini di
Lombok terdapat isu yang sedang menjadi sorotan wisatawan yaitu mengenai dampak
sampah di Gili Trawangan.
Sementara program pertama mengenai sustainable development goal yang
sudah terlaksana di Yogyakarta, tepatya di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Selain itu Bapak Amol juga menyampaikan contoh negara yang sudah menerapkan
wisata ramah lingkungan.
-
New Zeland negara ini menerapkan pelestarian
peninggalan alam
-
Best Practice Ideas, ide terbaik mengenai
tanggung jawab penduduk yaitu Japan. Penerapan lingkungan yang bersih di Mt.
Fuji
-
Pengembangan Pariwisata Integrasi yaitu Sabah
Malaysia
-
Membersihkan dan menyortir sampah pribadi yaitu
USA
-
Eco hotel dan resort yang berdesain bagus yaitu
South Africa
-
Promosi budaya dan tradisi lokal yaitu Kerala
India
-
Rangkaian seni buah oleh hotel dan restoran
menggunakan buah lokal yaitu Thailand.
Selain itu Bapak
Amol juga menyampaikan analisa riset mengenai wisata ramah lingkungan yang bisa
diterapkan untuk wisata di Bromo, Tengger, Malang dan Batu. riset tersebut
meliputi contoh mempromosikan pariwisata yang berkaitan dengan budaya lokal,
contoh kebijakan khusus mengenai komitmen terhadap lingkungan serta beberapa
riset lainnya. Dan juga kendala yang dihadapi mengenai pembangunan yang tidak
memadai dan tidak konsisten ecotourism. Tak hanya dipaparkan dalam bentuk
materi namun juga pemutaran beberapa contoh video tempat wisata ramah
lingkungan.
Sebelum acara
sesi pertama berakhir, dari pihak PHRI Kota Malang memberikan presentasinya
yang disampaikan oleh bapak Dwi Cahyo. Beliau menyampaikan penemuan yang
dilakukan bersama ahli botanical Bogor yang menyatakan,
-
Adanya temuan 140 pohon kenari yang berusia 100
tahun
-
3 pohon langka dari Papua yang usianya hampir
300 tahun
-
12 pohon beringin di alun-alun
-
16 pohon trembesi
Serta menyampaikan
bukti awal alun-alun besar menggambarkan sebuah kota itu dikatakan aman. Acara sesi
pertama pun ditutup dengan istirahat, sholat dan makan. Bisa dibilang acara
seminar ini cukup padat dan sarat akan wawasan mengenai pariwisata ramah
lingkungan maupun di kota Malang.
Presentasi Oleh Kampung
Glintung, Bank Sampah dan Hotel Tugu
Kurang lebih satu jam
usai istirahat, acarapun dilanjutkan sesi berikutnya dari Kampung Glintung yang
disampaikan oleh Bapak Bambang Irianto. Beliau telah berhasil mengangkat harkat
dan martabat kampung Glintung tak hanya skala nasional namun hingga
internasional berkat kegigihannya memberdayakan warganya membuat kawasan
Kampung Glintung menjadi kampung terkenal dengan sebutan 3 G.
Selain presentasi dari
Kampung Glintung juga dari Bank Sampah Malang yang disampaikan oleh Ibu Ika, membuat saya jadi melek
tentang pengolahan sampah. Secara selama ini pengolahan sampah cukup saya buang
di tong sampah depan rumah tanpa dipilah terlebih dahulu. Adanya Bank Sampah
Malang yang bekerjasama dengan pihak PLN guna bentuk kepedulian yang lebih
akrab dengan sebutan CSR.
Tak hanya kedua
pemangku kepentingan di Malang, presentasi juga disampaikan oleh pihak Hotel
Tugu Malang. Mengenai beberapa program
yang sudah termasuk dalam konsep ecotourism dengan diadakannya setiap tanggal
15 ada acara Indonesia Culture berupa penampilan live permainan gamelan. Serta beberapa
program wisata ramah lingkungan yang sudah dijalankan.
Usai semua presentasi
disampaikan, acara diisi dengan tanya jawab serta pemberian souvenir, doorprice
dan foto bersama dengan semua peserta seminar. Adanya seminar ini saya makin
melek pentingnya pariwisata berbasis ramah lingkungan agar kedepannya wisata di
Malang tetap lestari. Acara ini terlaksana berkat inisiatif dari IndonesiaWISE.
IndonesiaWISE sendiri merupakan perusahaan yang berdiri sejak 10
tahun tepatnya tahun 2008 lalu di Jakarta oleh Bapak Amol Titus. Perusahaan
yang menjadi pionir berkelanjutan yang telah memberikan bimbingan untuk banyak industry,
pemangku kepentingan, dan proyek-proyek di negara berkembang seperti Indonesia.
Serta menyampaikan materi praktek bisnis sesuai lingkungan. Dalam kinerjanya
perlu adanya 3 tahap riset, untuk Malang sendiri beliau melakukan riset selama
1 tahun dan mensosialisasikan dengan seminar dan implementasi.
PT IndonesiaWISE
Office 4, Ground
Floor, Simprug Indah
Jl. Teuku Nyak Arif,
Kebayoran Lama
Jakarta 12220
Indonesia
Tlp. ( 62 21 ) 2932
9841/42
Fax ( 62 21 ) 2932
9843
www.IndonesiaWISE.com
makasih sharingnya, lengkap banget
BalasHapus