Berkunjung Sekejap Di Kampung Warna-Warni Jodipan Malang
Berkunjung Sekejap Di Kampung Warna-Warni Jodipan Malang. Dulu saya melihat daerah pinggiran sungai brantas yang atasnya dilalui
jembatan kereta ini, kesannya kumuh banget. bahkan airnya tak pernah jernih
alias keruh. Ya, sejak kecil saya memang lebih banyak liburan di Malang
ketimbang kota dimana saya dibesarkan, Blitar. Hal itu lantaran kalau musim
liburan, bulek saya yang merupakan adik kandung dari almarhum bapak sering
mengajak ke Malang sehingga saya lebih familiar dengan kota ini.
Seiringnya waktu hingga saya dewasa, kota Malang masih tetap jadi pesona buat
saya mengadu nasib sampai akhirnya saya menemukan belahan jiwa sekaligus teman
hidup alias suami hingga sekarang. Bisa dibilang Malang adalah rumah kedua bagi
saya, karena meski sudah berpindah kependudukan menjadi warga Malang, saya
selalu pulang ke Blitar setiap bulannya untuk mengunjungi makam almarhum bapak
dan rumah peninggalannya.
Baca Juga : Pesona Wajah Baru Kampung Cokelat Blitar
Kampung Kumuh Berubah Jadi Kampung Penuh Warna-Warni
Kawasan yang saya singgung di awal tadi, rupanya daerah Jodipan itu saya
ketahui setelah benar-benar menetap di Malang. Namun ada yang berbeda dengan
daerah tersebut, seiring dengan perkembangan wisata di Kota Malang. Daerah yang
tadinya terkesan kumuh telah bermetaformosis menjadi sebuah kampung yang penuh
warna.
Ya, berkat sebuah studi beberapa mahasiswa di salah satu perguruan yang
menjadikan kampung tersebut project alias tugas kampus. Kampung Jodipan menjadi
kampung yang penuh warna. Bagian tembok sampai atapnya dicat dengan warna-warni
yang menarik mata sehingga menjadikan tempat tersebut sebagai objek wisata.
Sebuah trobosan yang perlu diapresiasi
dan diacungi jempol. Berani mengubah lingkungan yang tadinya sama sekali gak
dilirik menjadi tempat yang masyarakat berbondong-bondong untuk melihat lebih
dekat wajah baru kampung Jodipan Malang, tak hanya dari masyarakat Malang,
namun sampai dari luar kota.
Kunjungan SeKejap Di Kampung Warna-Warni Jodipan
Beberapa waktu lalu saya dan keluarga menyempatkan untuk berkunjung ke
Kampung Warna-Warni. Sebenarnya sudah lama sejak kampung Jodipan ini disulap
sedemikian rupa, namun selalu kepentok pada waktunya yang gak pas. Sehingga saya
dan suami mesti mengatur jadwal agar realisasi berwisata ke Kampung Warna-Warni
Jodipan terwujud. Secara banyak juga teman yang justru sudah ke sini lebih
dahulu yang notabene mereka berasal dari luar kota Malang.
Sabtu (3/11/2017) pagi sekitar pukul 9, saya dan keluarga berangkat dari
rumah. Jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh sih, hanya saja jalan menuju ke
kawasan kalau weekend suka macet parah. Apalagi jalur jalan rayanya termasuk
jalan besar yang menghubungkan antar kota. Beruntung saya tak sampai terjebak
macet parah, sehingga kurle 15 menit sudah sampai di tujuan.
Sebelum membeli tiket dan masuk kawasan Kampung Warna-Warni Jodipan,
sebaiknya berfoto dulu sebentar dari atas jembatan di pinggir jalan raya. Kampung
Warna-Warni Jodipan sebagai latarnya, sehingga kondisinya mirip-mirip kayak
sebuah perkampungan di luar negeri gitu.
Harga Tiket Masuk Murah Meriah
Suami pun memarkir kendaraandi teras sebuah rumah kios milik penduduk
setempat yang sepertinya masih tutup. Tak ada tempat khusus untuk loket tiket
masuk, hanya di depan gerbang menuju Kampung Warna-Warni Jodipan dijaga oleh
warga setempat yang menjual tiket masuk secara sederhana dengan duduk di kursi
biasa.
Jangan khawatir bakalan mahal, meski menjadi tempat wisata tiket masuk ke
Kampung Warna-Warni Jodipan ini termasuk murah meriah. Setiap orang dikenai
biaya Rp. 2000,- saja yang gunanya seperti tertera dalam tiket masuk. Bayar segitu
dan kalian bisa sepuasnya mengelilingi Kampung Warna-Warni Jodipan ini.
Tempat Wisata Instagramable
Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, dulunya kampung Jodipan ini
kawasan pinggir sungai yang terkesan kumuh, namun kini menjelma jadi kampung
warna-warni yang dijadikan icon tempat wisata baru di Kota Malang. Sejak masuk
gerbang, sudah disambut dengan anak tangga menurun yang dipoles cat aneka
warna. Ditambah lagi dengan hiasan payung berbentuk kucing beraneka warna pula
yang ditata dengan rapid an apik. Bisa dibilang gunanya agar pengunjung merasa
lebih teduh kalau ke sini pas cuaca cerah, seperti halnya dengan kunjungan saya
dan keluarga.
Semakin ke bawah dan melalui rumah-rumah warga, akan semakin menarik.
dinding-dingdng rumah warga tak hanya di cat biasa, namun juga terdapat
mural-mural yang menarik dan instagramable. Buat yang suka selfie atau berfoto
ria, ini lah tempatnya.
Sambil mengendong si kecil, saya menuruni anak tangga dan jalan berliku
rumah-rumah warga. Sebagian warga penduduk setempat memanfaatkan keadaan untuk
berjualan aneka cemilan maupun minuman bagi wisatawan yang berkunjung. Bahkan ada
juga yang menjual souvenir khas Kota Malang, seperti koas, keramik Dinoyo dan
sebagainya.
Di bagian-bagian tempat tertentu sengaja dihias sedemikian rupa sebagai
spot berfoto ria, seperti hiasan bunga bebentuk hati yang ada di dinding rumah
warga maupun di pinggiran pagar pembatas. Kalau kalian datang saat weekend,
siap-siap deh buat antri kalau mau berfoto ria di spot ini. Semakin ke bawah
makin banyak hiasannya, tak hanya payung saja. Ada aneka bentuk bunga dan
warna-warni, ada pula bola-bola plastik yang digantung sedemikian rupa sehingga
terlihat semarak dan menarik.
Sedangkan di bawah sendiri bagian yang berada di tepi sungai, terdapat
tenda-tenda dan sepasang kursi bagi yang ingin menikmati cemilan. Sementara tebing
sungai yang notabene pondasi rumah warga, dihiasi tulisan nama tempat wisata
tersebut yang dibuat dari susunan botol plastik yang ssudah dipoles cat
warna-warni. nah, kondisi tepian sungainya ini sekarang bersih, tidak lagi
kumuh seperti dulu meskipun airnya tetap gak jernih-jernih amat.
Berhubung kondisi matahari yang kian terik sehingga jadi panas, saya pun
meminta pada suami untuk cepat pulang saja. Padahal masih ada tempat yang belum
sempat dikunjungi. Lagipula saya lumayan kecapekan gendong Aira dengan kondisi
tempatnya. Saya dan keluarga pun memutuskan untuk pulang saja.
Inovasi Terbaru Jembatan Kaca
Sumber Foto : Detik Travel |
Beberapa waktu lalu saya mendengar kalau di Kawasan Kampung Warna-Warni
Jodipan dibangun jembatan kaca. Wow, pasti bakalan lebih menarik ini pikir
saya. Dan gak tanggung-tanggung jembatannya terbuat dari kaca. Konon diklaim
sebagai jembatan kaca pertama di Indonesia. Warga dan wisatawan luar kota makin
banyak dong yang berbondong-bondong kemari.
Jembatan kaca ini merupakan inovasi terbaru sebagai sarana penghubung
antar kampung di seberang yang dipisahkan oleh sungai Brantas. Dengan adanya
jembatan kaca ini menambah daya tarik kawasan wisata Kampung Warna-Warni
Jodipan, yang menghubungkan dengan kawasan wisata Kampung Tridi.
Saya dan suami juga penasaran dong, secara jembatan ini jadi viral di
medsos bahkan masuk TV nasional pula. Kebetulan kapan hari, saya berkesempatan
mencoba jembatan kaca ini lantaran hendak kopdar dengan teman food blogger asal
Jakarta yang sedang mengikuti acara sebuah event Jelajah Gizi yang sedang
kunjungan ke tempat wisata ini pula.
Gimana kesan melewati jembatan kaca? Ya ngeri-ngeri sedap gitu deh. Selain
itu posisi jembatannya lumayan tinggi bukan yang dibawah mendekati sungai gitu.
Untuk melewati jembatan ini harus bergantian karena kapasitasnya minimal 50
orang. Saat itu suasananya cukup ramai banget, banyak warga dan wisatawan yang
berfoto di atas jembatan denga beragam pose.
Sayangnya saya gak bisa berfoto ria karena saking ramainya dan antrian di
belakang yang sudah mengular. Bahkan saat lewat saya sempat bersenggolan dengan
pengunjung lain. Saya jalannya pelan-pelan banget, bisa dibilang juga berasa
menyeret nih kaki hahaha. Saking antara takut tapi mesti jalana, istilahnya uji
nyali lah, jalannya pun sambil pegangan pagar jembatan.
Usai ketemu teman, berfoto bersama seperti kunjungan pertama, saya pun
memilih cepat pulang di kunjungan kedua. Bukan lantaran panas, melainkan saya
udah ada acara lagi di sekitar rumah. Meskipun kunjungan yang hanya sekejap,
namun tetap meninggalkan kesan buat saya. Sebagai warga Malang, adanya Kampung
Warna-Warni Jodipan merasa ikut bangga. Dari tahun ke tahun dunia wisata Kota
Malang makin berkembang, cuma gak enaknya makin tambah macet hehehe.
Tertarik juga ke sini? Yuk berwisata ke Malang. Oh iya, lokasi wisata ini
juga dekat banget lho dari Stasiun Kota Baru Malang, kalau kalian suka jalan
kaki, bisa banget ditempuh dengan jalan kaki atau bisa juga menggunakan
angkutan umum alias angkot dan becak.
Selamat Berwisata...
Selama ini masih lewat aja dan belum pernah mampir ��
BalasHapusKapan-kapan bisa tuh diagendakan ke sini :D
HapusAku pernah mau ke sana tapi bingung mau parkir di mana, gek ramainya itu lho.. langsung mundur teratur. Sampai sekarang belum ke sana lagi :D
BalasHapusSamaaa, tadinya juga gitu tapi kalau gak niatin ya gak bakal ke sini apalagi pas Sabtu-Minggu ramai pakai banget :D
HapusBagusss.. Instagramable... Dr kampung kumuh jadi bagus bgttttt...
BalasHapusmaskipun sudah lama tinggal di malang tp belum pernah mampir hahahha. artikel menarik
BalasHapusSudah pernah kesana...ternyata ada bbrp yang baru ya... kayak yg spot love bunga2 itu
BalasHapusTerinspirasi dari Malang. sekarang di Kota Tangerang ada kampung warna-warni di kawasan Pasar Lama Tangerang
BalasHapusSudah lama pengen kesini, tapi belum kesampaian sampai sekarang
BalasHapuswah cuma bisa berharap kapan bisa ke malang, hanay rencana saja , gak jadi mulu
BalasHapussekarang tambah rame kampung ini
BalasHapusmalang emang juara....
Kampung warna warni ini sedang hits sekali ya. Sering liat di IG para traveler. Cantik. Aku pun jadi penasaran pingin ke sana. Suka sama foto2 yg di spot Love nya.
BalasHapusCantiknya~ :D Makin ke sini makin banyak spot foto yang bagus di Jodipan :D
BalasHapuswah dulunya kampung kumuh ya. ini di jogja kayak di kali code tapi ga sepopuler Jodipan. itu jembatan kaca ngeri kalo ramean inget ambruk balkon BI hiks
BalasHapusOoo ternyata masuk ke perkampungan itu ada tiketnya to? Kirain bebas datang aja hehe.
BalasHapusSkrng makin banyak ya yg bikin perkampungan warna-warni plus mural2 supaya kampungnya lbh bersih dan nyaman :D
Moga2 pas ke Malang bisa datang ke sana aamiin :D
Kesini mah kudu pagi dan pas weekday. Pengalaman kesana pas wiken ruane polll malah nggak nyaman buat poto2 ��
BalasHapusAaakkk pengen banget ke siniii. Buat foto-foto bisa dapet banyak background caem yaa.
BalasHapusKampung warna warni ini sangat menarik. ada 2 kampung yang dipisahkan oleh sungai.
BalasHapusMasuk ke kampung-kampung ini dikenakan biaya. Wajar sih ga mahal cuma RP. 3000 perkampung. selain bisa masuk kita juga dapet souvenir gantungan kunci.
Kampung pertama lebih banyak didominasi rumah warna warni, kampung kedua "Kampung tridi" sangat menarik, walau rumah penduduk saling berdempetan penduduk disana ramah-ramah malah ngarahin gaya dan bantu untuk foto-foto.
Semoga kampung ini masih terjaga kebersihannya dan keramahan penduduknya.