Suatu siang tetiba suami
memberitahu sekaligus mengajukan sebuah pertanyaan berminat ikut acara workshop
smartphone videography. Padahal waktu itu saya dalam kondisi masih sebal
dengannya hahaha. Begitu ada info tersebut sebal saya jadi hilang dan lekas
mendaftar di komentar pengumuman acara. Iya, sebalnya hilang dong biar saya
ditemenin ke acara tersebut di Surabaya hahaha.
Meskipun suami sudah
lebih dulu belajar, saya tetap berminat mendaftar dan belajar langsung sama Mas
Teguh Sudarisman. Bisa saja saya
belajar sama suami, tapi saya lebih suka belajar langsung dengan ahlinya. Minta
diajarin suami kalau pas ada bagian materi yang saya lupa. Karena peserta
terbatas, saya harap-harap cemas dong menunggu pengumuman peserta yang lolos. Beruntung,
nama saya ada diantara peserta yang lolos.
Tadinya mau berangkat
barengan dengan Anis yang juga mendaftar dan lolos seleksi. Sayangnya mendekati
hari H, anaknya sakit dan gak mungkin dibawa ke Surabaya. Sehingga saya dan
suami merubah haluan, berangkat lebih awal di hari Jum’at selepas Magrib
menggunakan angkutan bus. Agar Sabtu pagi gak sampai telat ke acara yang bakal
dimulai pukul 8.30 pagi yang diadakan di Hotel
Primebiz Surabaya.
Belajar Smartphone Videography Bersama Mas Teguh Sudarisman
Sebenarnya saya belum
banyak tertarik dengan dunia videography, karena saya sudah terlanjur jatuh
hati dengan photography. Biasanya suami yang rajin membuat dan saya sebagai
figurannya beserta anak-anak. Sempat sih membuat video, cuman saya gak bisa
bagian editingnya.
Beruntung kesempatan
datang untuk belajar smartphone videography dengan Mas Teguh Sudarisman yang
kemampuannya tak diragukan lagi. Secara teman dan suami saya sudah lebih dahulu
belajar sama beliau. Saya pun jadi penasaran dong belajar bikin video dan
editingnya, terutama ya bagian mengeditnya ini.
Acara diadakan pada
Sabtu, 7 Oktober 2017 di Hotel Primebiz Surabaya mengambil tema “Creating Your Video Stories with Smartphone”.
Pagi itu acara agak mundur dari jadwal
yang sudah ditentukan. Saya berusaha konsentrasi menyimak materi ilmu tentang
video, sementara anak-anak dihandle oleh suami agar tidak menganggu saya. Terus
terang belajar mengenai video harus fokus.
Acara langsung dibuka
oleh Mas Teguh dan sedikit sambutan dari pihak Hotel Primebiz Surabaya. Begitu masuk
ke acara inti, materi disampaikan menggunakan proyektor dan terpampang jelas di
layar lebar pada salah satu conference room.
Mas Teguh membuka materi
dengan sebuah pertanyaan,
“Mengapa Video?”
Jawabannya tentu saja
karena semua orang suka video. Zaman semakin berkembang, kini orang lebih
menyukai tampilan video daripada sekedar membaca. Selanjutnya dijelaskan
mengapa membuat video mesti pendek, karena rata-rata rentang perhatian manusia
hanya 8,25 detik. Sebagian orang tidak betah emmbaca artikel lama-lama, namun
tidak demikian kalau menonton video lebih betah karena pergantian frame yang
berlangsung cepat tiap detiknya.
Teori Smartphone Videography
Teori mengenai smartphone
videography ini disampaikan dengan santai, bahkan saya bisa sambil ngemil
camilan serta teh yang disediakan oleh pihak hotel. sehingga tak terkesan
tegang belajarnya. Selain itu teori mengenai smartphone videography disampaikan
secara mendetail. Ada hal-hal teori yang harus dipahami sebelum membuat video. Diantaranya;
·
Pengambilan
gambar untuk video idelanya sekali shot minimal 5 -10 detik. Sehingga untuk
sebuah video diperlukan sebanyak 36 kali.
·
Perhatikan
juga isi video seperti apa yang ingin kita sampaian, informasi, pengetahuan
atau hiburan. Usahakan ada interaksi dengan orang lain seperti wawancara atau
percakapan agar video terasa lebih hidup bukan senyap.
·
Persiapan
alat untuk mengambil gambar atau shoot, seperti smartphone, tripod ( bisa monopod,
tongsis, atau stedy cam), holder tripod, remote control/tomsis, microphone
serta headphone dan voice recorder
(alternatif).
·
Usahakan
saat mengambil video, posisi kamera dipegang dengan baik dan benar supaya
hasilnya tidak shacking. Bila tidak menggunakan tripod maupun stabilizer, posisi
tangan mendekat ke dada.
·
Perhatikan
resolusi video sesuai dengan tingkatannya.
·
Pahami
kegunaan tripod, diantaranya; menstabilkan
shot, zoom-in zoom-out, low angle shot, high angle shot, selfie, 360 rotation,
timelapse dll.
·
Rekam
video dengan posisi landscape atau mendatar, bukan portrait atau vertical kecuali
buat FB live.
·
Mensyut
itu seperti memotret, perhatikan komposisi, angle, dan cahaya.
·
Syut
sesuai urutan waktu atau cerita.
Selain teori yang
disampaikan,juga ditunjukkan beberapa video karya Mas Teguh menggunakan
smartphone yang hasilnya benar-benar menakjubkan. Hasilnya gak kalah bagus
dibandingkan dengan menggunakan kamera video. Serta contoh-contoh video yang
menarik karena terselip tips-tips dalam penggambilan foto yang kece dan tak
saya sangka prosesnya.
Praktek Membuat Video dan Editing dengan Power Director
Usai materi disampaikan,
saatnya mempraktikkan langsung dengan mengexplore Hotel Primebiz Surabaya yang
baru dilaunching pada bulan Agustus lalu. Peserta praktek dibagi dalam beberapa
kelompok. Kelompok saya terdiri dari lima orang yang didampingi langsung oleh
PR hotel dan menjelaskan tiap bagian dari hotel tersebut.
Pengambilan video diawali
dari depan, lalu ke lobby hotel, meeting room dan cafe bar. Setiap peserta
berusaha mengambil angle yang berbeda dalam tiap potongan videonya. Meski dalam
bayangan saya saat memegang smartphone bisa tenang, nyatanya gak semudah itu. Meskipun
sudah menggunakan bantuan tripod, beberapa kali sempat agak goyang alias gak
stabil. Saya dituntut untuk lebih fokus, tenang dan tidak terburu-buru
prosesnya.
Usai pengambilan video
yang berakhir di ruang makan alias restaurannya sekaligus makan siang. Di sini
pun para peserta yang terdiri dari blogger Surabaya dan sekitarnya mengambil
video sesuai angle dan style masing-masing yang diinginkan. Selesai
makan, kami balik lagi ke ruangan di atas untuk belajar mengedit.
Inilah bagian yang
ternyata bikin saya mengernyitkan dahi. Secara tahapan untuk editing banyak dan
detail, apalagi menggunakan applikasi Power
Director. Power Director merupakan applikasi editing video di smartphone
terutama pengguna Android. Power Director ini ada yang berbayar dan gratis,
sementara untuk belajar awal bisa menggunakan yang gratisan saja. Hanya saja,
kalau ingin menekuni dunia videography disarankan menggunakan yang berbayar
supaya lebih professional, fitur lebih lengkap dan hasil video bisa menunjang
sebuah bisnis.
Dulu kalau lihat suami
sedang ngedit video, serius banget sampai mojok gitu hehehe. Saya sendiri
menilai, ngedit video itu susah, namun setelah mengikuti workshop ini jadi tahu
tahapannya. Kalau dipelajari dengan seksama tidaklah sesulit bayangan saya. Kalau
sudah ada applikasi editing, langkah selanjutnya menyiapkan bahan pendukung
seperti database, music latar, yotube audio.
Saya menyimak teori
mengedit sambil setengah terkantuk-kantuk saking detailnya. Namun tetap
berusaha fokus, hanya saja pas praktek mengedit saya sempat keteteran sehingga
lebih banyak menyimak teorinya. Mas Teguh menjelaskan usai proses editing,
video bisa diupload kea kun Youtube dan siap untuk dishare ke berbagai sosmed
agar menarik pengunjung dan video tersebar. Bisa juga video tersebut dikirimkan
ke citizen journalis semacam Net TV
yang menerima kiriman video, apabila videonya lolos untuk publish, maka
bersiaplah meraih pundi-pundi rupiah.
Hari kian sore, sampailah
dipenghujung acara yang ditutup dengan foto bersama. Saya pribadi cukup puas
dengan workshop smartphone videography ini. Banyak ilmu yang saya dapatkan dan
berharap bakal ada workshop lanjutan mengenai smartphone videography oleh Mas
Teguh.
Sekilas Mengenai Hotel Primebiz Surabaya
Hotel Primebiz Surabaya
ini terbilang baru, merupakan hotel bisnis yang berkonsep maskulin. Hal tersebut
terlihat dari interiornya yang banyak didominasi diagonal dan tak banyak hiasan
bunga-bunga. Hotel yang memiliki 162 kamar yang terbagi dalam beberapa tipe
kamar yaitu Superior, Deluxe, Superior Triple, dan Suite. Selain itu juga
tersedia disable room yang berada di lantai dasar dekat lobby. Sementara harga
yang dibandrol cukup terjangkau untuk kalangan pebisnis. Selain itu lokasinya
yang strategis di pintu masuk kota dan dekat dengan pusat kota yang menjadi
sentra bisnis.
Hotel yang berada di
Jalan Gayung Kebonsari ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap sebagai hotel
bisnis. Selain kamar yang terbagi dalam beberapa tipe, ada juga meeting room,
coffe bar 30, message dan spa. Sehingga hotel ini cocok sebagai pilihan
menginap bagi pebisnis yang sedang mengadakan agenda bisnis di Surabaya. Untuk informasi
lebih detail, bisa menghubungi bagian dibawah ini.
Primebiz Hotel- Surabaya
Jl. Kebonsari no. 30,
Surabaya 60235
Telp. +62-31-82518899
Fax +62-31-82517788
Website www.primebizhotels.com
IG @primebizhotelsurabaya
Aku pingin bikin video dari dulu belum kesampaian.
BalasHapusAyo belajar Jeng, asyik loh kalau sudah bisa cara ngeditnya :D
Hapusemang menarik sih materi mas teguh, aku pun gak sabar kalo ada kesempatan ikut acara dia. eh nginep di hotelnya gak? :D
BalasHapusAku pengen banget nih mbak dari dulu bisa buat video yang bagus dan bikin sendiri...
BalasHapusWah aku belum pernah coba power director, instal dlu ah. anyway Mas Teguh mau ke Jogja, lalu galau deh jd ikut ato ga
BalasHapusVideo pertamanya udah langsung keren lho. Sukses nih belajarnya sama mas Teguh
BalasHapusBikin video effortnya lumayan gede, butuh kesabaran dan kreatifitas.
BalasHapuskereen. kapan ya ada acara begini di kotaku
BalasHapusWaaahh hotelnya deket rumahku. Tapi kyknya bukan Jl. Kebonsari, Gayung Kebonsari kali ya?
BalasHapusSoalnya jalan utama di Kebonsari kyke Raya Kebonsari dan Kebonsari Tengah.
Eh apa aku yg lupa yaaaaa.
Aku arek Kebonsari soale haha :P
Kapan ya bisa ketemu sama master Teguh hehe, sering banget liat banyak acara yang diselenggarakan, tapi sampai sekarang belum berkesempatan berpartisipasi. Ihiks.
BalasHapusomnduut.com
Aiiih ada mbak Zulfa juga.
BalasHapusSudah lama nggak ikut workshop Mas Teguh nih. Butuh ilmu baru tentang smartphone videography