Plang Penanda |
Banyaknya bermunculan cafe baru tentunya akan menambah khazanah baru di
dunia kuliner Kota Malang. Setiap cafe
memiliki konsep dan cirri khas tersendiri. Salah satu cafe yang baru buka
adalah Yala Eatery yang berada tepat
di Jl. MT Haryono ini.
Senin, 10 April 2017 saya berkesempatan untuk mencoba aneka menu yang
tersedia di Yala Eatery. Saya datang dengan beberapa teman blogger dari Malang Citizen dan Malang Foodies. Suami tidak ikut karena pas ke sana jam kerja,
sebenarnya bisa sih karena datangnya pas jam istirahat hanya saja di tempat
kerjanya ada acara penting. Suami hanya menjemput saya dari rumah dan mengantar
ke lokasi yang kebetulan dekat dengan tempat kerjanya.
Menu Komplit Yala Eatery |
Letaknya yang tepat di tepi jalan utama Malang-Batu, sehingga mudah untuk
mencari. Sebuah plang hitam bertuliskan Yala dengan paduan warna kuning dan
merah sehingga mencolok dan mudah dibaca siapa saja yang melewatinya. Begitu sampai
di depan pintu masuk, banyak pengunjung yang hendak mencoba menu di cafe ini. Saat
pertama membaca nama cafe ini saya belum ada ekspektasi seperti apa konsepnya. Begitu
masuk, barulah saya bisa menebaknya.
Cafe Berornamen Ala Timur Tengah
Suasana di Lantai Bawah |
Cafe yang memiliki bangunan dua lantai ini ternyata memilih konsep ala
Timur Tengah. Selain dari namanya, desain interiornya mencerminkan ruangan ala
Timur Tengah seperti pemilihan dekorasi gorden berwarna golden yang menempel di dinding sebelah kiri. Dan juga pagar yang
ada di depan pintu masuk yang ujungnya berbentuk kubah.
Begitupun dengan pemilihan lampu penerangan berupa lampu gantung
berbentuk lentera berkubah berwarna keemasan. Cahaya lampunya memberikan kesan
redup dan hangat. Untuk pemilihan kursinya, di lantai satu lebih banyak
menggunakan meja dan kursi berbahan kayu. Sementara di lantai dua lebih banyak
menggunakan sofa memanjang di bagian dalam, sedangkan di area balkon sama,
beberapa pasang meja kursi dari kayu.
Seluruh ruangan dan dekorasi interiornya didominasi warna merah dan
kuning. Mulai dari dinding, gorden hingga sofa panjang yang nyaman. Ada sih
sedikit sentuhan warna abu-abu sebagai penyeimbang. Buat saya tempat favourite memang
ada di lantai dua, selain bersih juga terkesan luas karena penempatan sofa
berada di kanan ruangan dan sebagian di kiri.
Mengapa Memilih Konsep Timur Tengah dan Apa Arti Yala ?
Suasana di Lantai 1 |
Saat saya sempat berbincang dengan Mas Vian selaku yang mengelola di
cafe. Nama Yala itu artinya Lets Go atau dalam Bahasa Indonesia Ayo yang
merupakan sebuah kata ajakan. Maka tak salah kalau tagline yang diusung oleh Yala Eatery adalah #Ayomangan.
Sedangkan mengapa memilih konsep
Timur Tengah? Karena Bapak Achmad Waqid selaku owner cafe ini sering melakukan
kunjungan ke negara Timur Tengah. Di sana beliau pun sering mencicipi aneka
kuliner Timur Tengah, berawal dari pengalaman beliau akhirnya membuka cafe ini
dengan konsep dan cita rasa masakannya Timur Tengah. Sebelum berbincang dengan
Mas Vian, saya dan teman-teman sudah memesan terlebih dahulu beberapa menu. Sehingga
pas satu persatu pesanan datang, makin penasaran untuk mencicipi langsung aneka
menu masakan di Yala Eatery yang bercitarasa Timur Tengah ini.
Oh iya, cafe ini baru soft opening-nya pada akhir Bulan Februari, sedangkan
grand opening-nya pada Sabtu, tanggal 8 April 2017 dengan fasilitas free wifi. Untuk
jam operasionalnya, buka setiap hari dari pukul 09.00-23.00 malam.
Aneka Masakan Citarasa Ala Timur Tengah Di Yala Eatery
Kambing Oven Maroko |
Sesuai dengan konsepnya, Yala Eatery menyajikan aneka masakan bercitarasa
ala Timur Tengah. Lihat saja dari nama menu yang tertulis di buku menu, ada
Kambing Oven Maroko, Nasi Goreng Maroko dll. Begitu juga dengan varian minuman
dan dessert-nya, ada Choco Nut Maroko, Kopi Turki dll. Selain menu berbahan
kambing, ada banyak varian lain yaitu menu berbahan ayam seperti Ayam Bakar,
Bebek Goreng Spesial Jamur Cobek Yala, Chicken Chizz, Rice Bowl dll.
Nasi Goreng Maroko & Chicken Chizz |
Rice Bowl |
Saya sendiri memesan Kambing Oven Maroko karena tergiur dari penampilan
foto di buku menu. Dessert-nya memeilih Choco Nut Maroko dan Bola-Bola Yala. Begitu pesanan datang, wuih tak sabar rasanya
untuk segera menyantapnya. Terutama menu Kambing Oven Maroko yang jadi menu
andalan di Yala Eatery. Menu tersebut disajikan dalam wadah cobek kayu yang
terdiri dari potongan daging kambing yang lumayan besar dan sudah di oven. Dua macam
sambal, bawang dan kecap, irisan sayur mentimun dan tomat.
Menurut saya potongan dagingnya lumayan besar, teksturnya empuk dan cita
rasa rempah-rempah Timur Tengah-nya berasa. Apalagi kalau dicocol dengan dua
macam sambal dan disantap dengan nasi hangat...wuih lupakan deh yang namanya
diet. Saya sempat mencicipi juga menu nasi goreng kambingnya, sama enaknya,
potongan daging kambingnya pun melimpah alias gak pelit.
Choco Cheese Cake & Choco Nut Maroko |
Strawberry Kenangan |
Sementara untuk menu minuman Choco Nut Maroko-nya cukup menyegarkan. Taste
cokelatnya terasa soft berpadu dengan butiran kacang hazelnut. Untuk dessert
yang lain macam Bingsoo, Ice Box, dan Strawberry Kenangan gak sempat mencicipi
karena sudah kenyang rasanya dengan pesanan tiga macam. Oh iya, rasa Bola-Bola
Yala juga enak, teksturnya lembut dan berasa bumbunya.
Bagaimana Soal Harga?
Biasanya kalau mau makan di cafe, selain menu dan tempat yang jadi
prioritas adalah soal harga bukan? Tenang saja, di Yala Eatery harga
menu-menunya termasuk masih ramah di kantong. Ya iyalah, karena segmen pasar
yang dibidik merupakan mahasiwa terutama cewek. Kenapa? Karena selain makan,
mereka bisa sambil nongki-nongki cantik.
Bingsoo ala Yala Eatery |
Untuk harga menu makanan dibandrol mulai RP.6.000 – RP. 35.000 saja. Sementara
untuk menu minuman harga mulai Rp. 3.000 – Rp. 19.000. Gimana? Murah kan? Contohnya
seperti Kambing Oven Maroko itu dibandrol dengan harga RP. 35.000 dengan
potongan daging kambing yang cukup besar.
Ice Box |
Jadi, gak bingung lagi kan kalau mau makan enak dengan harga ramah di
kantong, yak e Yala Eatery aja. Gak khawatir lagi tho mengajak teman, saudara
atau keluarga buat makan di sini. Dijamin gak akan nyesel deh, lha wong sayang
saja kepingin balik lagi ngajak suami makan di sini kok #inimahmodus hahaha
biar dibayarin gitu.
Kalau aku ke sana, mungkin bakal lupa kalau sedang diet. :D Lengkap dan enak2 kayanya.
BalasHapusKalau makan di luar mah, lupakan urusan diet hahaha
HapusWah seru banget ya. Aku belum pernah deh kayaknya makan di tempat yang bernuansa dan menyajikan menu ala timur tengah begini.
BalasHapusWah, makanan Timur Tengah perlu dicoba tuh mbak :D
HapusLengkap dan menunya bikin ngiler semua. Kalau dekat aku pengen nyoba ini. Ternyata unik juga ya kalau nasi di cetak tapi bentuknya kotak. Biasaya kan bulet..he
BalasHapusjadi berasa makan di timur tengah ya mba, duuh makanannya bikin ngilerr semua, minumannya tuh SEGER banget kayaknya, mau dung mba :D :D
BalasHapusBisa kalap ni saya. Di Jogja ada gak ya?
BalasHapusMenurutku harga kambing ovennya sangat terjangkau, kalo di Surabaya harga kambing oven sekitar 60k-up diresto2 ala timur tengah. Bisa jadi referensi kulinerku mba, kalo ke Malang :D
BalasHapusTadinya aku kira eatery yang ini nuansanya terlalu "restoran mewah", padahal si dia sukanya yang lebih casual. Bisa nih ajak si dia ke sini, secara penggemar kuliner kambing :D
BalasHapusastaggggaaaa...
BalasHapusEs Krimnya ... meleleh banget...
Pasti enak bangettttt
Sayang penyajiannya kurang timur tengah, biasanya kan pake piring aluminium gitu.
BalasHapusAda nasgor kambingnya gak mbak di sana? Ngidam nasgor ala-ala timur tengah, dari kapan itu belum nemu yang pas di lidah :D
Suka ama kambing ovennya, next time boleh main lagi nyobain menu yang lain.
BalasHapusunik y gerbang masuknya.
BalasHapusmakanannya juga porsi n tampilannya hhhmmm...
Pengen nyomot mashmallownya Bingsoo..
BalasHapuswaduh ... kok jadi laper lagi ... padahal sudah jam 22.33 WIB di kota ku
BalasHapushiks hiks ... pengen makan
Murah banget! Di jogja ada, namanya kampung Arab, tapi menunya arab gitu, ga ada maroko nya.
BalasHapusJadi yala.itu dari bahasa arab ya?
BalasHapusBingsoo nya menggoda banget, hmm..
Ya ampuun.. Menggoda selera deh. Jadi bayangin daging kambing empuk. Huuu... Mupeeng
BalasHapuswuaaaaa menunya menggoda banget
BalasHapusUntuk menu begitu dengan harga gak terlalu mahal, pasti rame banget ya restonya
Aku mupeng ih pengen kambing maroko sama segala es2an itu
Lha Ihwan gk Melu makan kambing hehe
BalasHapusWuih harganya gak terlalu mahal ya, keliatannya enak2 lagi. Restonya jg gedhe banget.
Wah Kambing Oven Marokonya murah, terus ada es krim yang menggoda pulaaa, aduuh gagal diet ini mah
BalasHapusJadi pengen kesana ...
Iya, pas pertama lihat harga mikir seberapa ya porsinya. begitu menu keluar..wah iku muraah banget. Enak pula, kalau ke Malang mampir sini mbak hehehe
HapusPenasaran banget dengan tempat ini.......
BalasHapuswahhhh enak banget nih ....
BalasHapusIce Box nya enak tuh, boleh boleh
Makanannya kelihatan lezat ya mba dan suasana cafe dengan design Merah gitu cozy banget :)
BalasHapussalah banget liat2 ini pas puasa mba hehehe, bikin laper :p
BalasHapussalam kenal, yaa :)