Mbak cantik yang memijat saya di Artha Spa |
Sejak memutuskan menjadi ibu rumah tangga, dunia saya banyak berkutat di
rumah. Bangun pagi memasak menu masakan untuk suami dan anak. Apalagi sekarang
sudah ada anak kedua. Sejak awal menikah, saya memang tak berniat memiliki
asisten rumah tangga. Dua tahun menjalani rumah tangga masih menumpang di rumah
bumer. Sehingga semua pekerjaan saya sendiri yang mengerjakan. Selain saya, ada
juga kakak ipar yang tinggal bersama pula.
Memilih untuk tidak memakai asisten rumah tangga bukan tanpa alasan. Selain
belum membutuhkan, saya merasa masih sanggup menghandle pekerjaan rumah tangga.
Meskipun saya sudah memiliki anak pertama dan memulai usaha di dunia kuliner. Sesekali
suami bersedia membantu mengasuh Aiman, sementara saya berkutat dengan
pekerjaan rumah tangga.
Akan tetapi pilihan itu memang berimbas pada stamina tubuh. Adakalanya
saya pun mengalami kondisi tubuh yang menurun karena banyaknya pekerjaan yang
saya lakukan sendiri. Kalau sudah begitu, paling saya memilih meluangkan waktu
untuk beristirahat. Mengingat saya bukan tipikal orang yang kalau tubuh
kecapekan lalu melakukan pemijatan tubuh.
Seumur-umur urusan pijat-memijat bisa dibilang hitungan jari. Biasa Cuma minta
tolong emak sewaktu masih bujang dan minta tolong suami yang mijatin kalau
dirasa capek. Kenapa gak mau dipijat? Alasannya sih simple, takut sakit dan
malu hehehe. Selama menikah, saya baru sekali dipijet seluruh badan oleh orang
lain. Namun untuk menentukan tukang pijetnya pun gak sembarangan. Biasanya saya
bertanya atau minta rekomendasi teman terlebih dahulu. Waktu itu saya
memutuskan pijet sama buleknya teman.
Namun, akhir-akhir ini tubuh saya berasa mudah capek dan kaku. Tak bisa
dipungkiri selain faktor usia, mengasuh dua anak sendiri yang sedang aktif-aktifnya sangat menguras energi.
Saya pun menyampaikan pada suami untuk melakukan aktifitas pemijatan tubuh. Rencana
saja tidaklah cukup, saya mesti memilih waktu yang tepat mengingat akan
membutuhkan waktu yang sebentar. Bagimana nasib Aiman dan Aira kalau saya lagi
pijat, mesti ada yang menjaga mereka khan?
Siang itu saya memutuskan untuk menitipkan Duo Ai pada bulek suami. Kebetulan
beliau sedang tidak bekerja. Sementara itu, saya meminta tolong pada suami di
jam istirahatnya untuk mengantar ke Artha Spa Hotel Atria Malang. Lokasinya memang
agak jauh dari rumah, tetapi masih di seputaran kota. Kenapa memilih Artha Spa
Hotel Atria? Karena saya mendapat voucher traditional message dari spa
tersebut. Mengingat masa berlakunya sudah mepet karena saya kelupaan.
Sampai di hotel, saya menunjukkan vocher-nya terlebih dahulu ke bagian
resepsionis. Lalu mereka memberitahu saya letak Artha Spa yang berada di lantai
3. Saya pun bergegas ke sana dengan suami. Untuk menuju lokasi Artha Spa saya
memilih menggunakan lift yang berada di samping Canting Restaurant. Keluar dari
lift sempat celinguk-celinguk sesaat, lalu saya berbelok ke kanan. Artha Spa
berada di depan pintu keluar menuju kolam renang hotel. Di depan meja resepsionis,
saya disambut oleh dua orang wanita cantik berpakaian rapi. Saya menyodorkan
voucher untuk memastikan masih berlaku tidaknya. Alhamdulillah, rupanya masih
berlaku dan saya dimohon menunggu sejenak.
Tiga Kamar Berderet Di Artha Spa |
Sementara itu, saya meminta suami untuk menunggu di lobi saja. Awalnya sih
saya menyuruhnya di dekat kolam renang biar gak jenuh. Tak berapa lama mbak
cantik yang saya lupa namanya mempersilakan saya masuk. Ruang Artha Spa-nya
termasuk kecil, di luar ekspektasi saya. Ruangannya terdiri sebuah ruangan
memanjang, kemudian disekat menjadi kamar-kamar berjumlah tiga dengan material
yang tidak kedap suara. Namun, ruangan kamarnya lumayan luas, bersih, tercium
wewangian aromaterapi dan nyaman. Dindingnya dilapisi wall stiker anyaman dan
lukisan. Di pojok sebelah kiri ranjang terdapat rak susun kecil yang bisa
digunakan untuk menaruh barang bawaan.
Ruang Kamar Pemijatan Di Artha Spa |
Mbak terapisnya memberi saya selembar kain untuk ganti sebelum dipijat. Begitu
siap, saya langsung pasang tubuh dengan posisi tengkurap. Mbak-nya sempat
menanyakan pada saya, suka yang pijatan keras atau gimana. Saya pun meminta
yang sedang saja. Pemijatan dimulai dari ujung jari perlahan-lahan. Biasanya orang
kalau dipijit sampai ketiduran ya, saya malah sempat mainan handphone hehehe. Sesekali mbaknya mengajak ngobrol saya lalu hening lagi.
Traditional Massage merupakan pemijatan seluruh badan yang menggunakan
cream. Durasi waktunya selama enampuluh menit. Di Artha Spa sendiri terdapat
empat varian treatment yang ditawarkan. Diantaranya
-
Refreshing Treatment
Peremajaan tubuh diawali dengan pemijatan,
scrub dan masker dengan durasi satu jam lebih.
-
Body Polish
Perawatan tubuh diawali dengan
pemijatan dan scrub dengan durasi waktu 75 menit.
-
Aromatheraphy Massage
Pemijatan seluruh badan dengan
menggunakan ail aromatheraphy dengan durasi waktu 60 menit.
Saya menikmati sensasi
setiap pijatan di semua bagian tubuh. Akan tetapi saat dpijat dibagian tertentu
memang terasa sakit sampai meringis menahannya . Tak bisa dipungkiri karena
efek jarang pijat sehingga tubuh berasa kaku semua. Sehingga kedepannya jadi
pengen membuat jadwal berapa bulan sekali diusahakan untuk melakukan pemijatan
tubuh agar lebih segar dan tidak kaku. Waktu satu jam pun tak terasa saking
enaknya dipijet. Saya merasakan setelah dipijet tubuh jadi lebih ringan saat bergerak.
Hai mba ivonie, salam kenal :)
BalasHapusWarga Malang ya? Kebetulan banget aku juga stay di Malang hehee. Btw, ada pijat buat bumil gak ya? Lagi nyari2 nih tukang pijit buat bumil, secara bumil kan gampang pegel haha. Kalo ada rekomin dong mba he he. Mampir yaaa ke blog saya :)
Halo salam kenal mbak zahra.
HapusIya, saya stay di Malang mbak. Wah Malang-nya daerah mana mbak ?
Kalau pijet buat ibu hamil bisa coba di toddy baby spa di daerah tidar. mereka melayani pijet ibu hamil atau di nadya spa jl. Semeru mbak
Itu mas ihwan nunggu selama 2 jam mbak?
BalasHapusudah coba ida salon belum mbak? Di belakangnya Wong Solo, punya orang arab.. murah banget di sana, bahan2nya homemade. Enak kalau therapisnya anaknya sendiri.
Iya :D
HapusWah, aku malah belum tahu.
Makasih infonya ya, kpan2 bisa dicoba nih
Aku juga luamaa ga pijat, padahal badan sudah terasa kaku.
BalasHapusKalo pas cocok ama tukang pijatnya bisa sampai ketiduran emang :D
Agendakan buat pijet kalau gitu. Sebelum atau sepulang dari Yogya nih ?
HapusAku suka banget nget nget pijet! Bookmark kalo kapan2 main ke Malang <3
BalasHapusWah, berarti rajin pijet ya mbak. Asyiik, kalau ke Malang kabar2 ya mbak
Hapuswuah ...
BalasHapusJadi ingin mencoba juga !!!
:)
Kalau main ke Malang bisa dicoba mas
HapusSiapa pun bisa ke sini? Atau hanya ibu-ibu saja?
BalasHapussiapa saja pak, bapak2 juga bisa. Pas kamar sebelah bule yg pijat xixixixi
HapusTarifnya berapa?
BalasHapusSaya sptnya tau tuh nama terapisnya ..,klo ga salah ATIK namanya bnr ga mbak?
BalasHapus