Perjalanan ke wisata air terjun Coban Rondo minggu lalu bukanlah yang
pertama kali buat saya. Ya, jauh sebelum itu saya sudah pernah singgah ke sini
dengan bulek saya. Untuk kedua kalinya, saya mengantar seorang teman dari Aceh
yang sedang berlibur ke Malang. Dan perjalanan ke air terjun Coban Rondo
bersama teman-teman Malang Citizen merupakan yang ketiga kalinya. Tentu saja
pengalaman pertama dan kedua tak seseru kemarin.
Air terjun Coban Rondo berada di Jl. Coban Rondo , Desa Pandesari,
Pandesari, Pujon, Kabupaten Malang. Untuk harga tiket masuknya jelas sudah
berubah dari pertama saya ke sini. Sekarang tiket masuknya Rp. 15.000 untuk
weekday dan RP. 18.000 untuk weekend. Meskipun sudah dua kali ke Coban Rondo,
rasanya tak pernah bosan. Selain suasananya yang asri dan adem, kini kawasan
wisata Coban Rondo makin berkembang pesat.
Banyak wahana baru yang disediakan
oleh pengelola. Selain Air Terjun itu sendiri, ada pula Taman Labirin,
Persewaan ATV, Arena Outbond seperti
Paint Ball, Shooting Target, Flying Fox, Berkuda, Camping Ground dan Dancok Cafe.
Perjalanan ke air terjun Coban Rondo sangat menyenangkan. Sepanjang jalan,
kanan-kiri jalan di kelilingi hutan pinus dan juga tanaman sayuran yang hijau
dan seger. Bisa sebagai pelepas penat akan rutinitas di tempat kerja maupun
urusan rumah macam saya yang sebagai ibu rumah tangga.
Asal Mula Nama Coban Rondo
Bagi orang luar Jawa, nama Coban Rondo mungkin terdengar unik. Tetapi nama
tersebut memiliki sebuah kisah yang menyedihkan. Bermula dari sepasang
pengantin yang baru menikah, yaitu Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma. Dewi
Anjarwati hendak mengajak suaminya mengunjungi Gunung Anjasmoro setelah selapan
( 36 hari ). Tetapi orang tua Dewi Anjarwati sempat melarangnya, namun keduanya
bersikeras hendak pergi.
Sewaktu di tengah perjalanan, tak disangka dihadang oleh Joko Lelono dan
konon, terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati dan ingin memilikinya. Hingga akhirnya
terjadi perkelahian antara Raden Baron Kusuma dan Joko Lelono. Sementara itu,
sesuai pesan Raden Baron Kusuma kepada para punokawannya agar menyembunyikan
Dewi Anjarwati di tempat yang ada Coban-nya. Perkelahian berakhir dengan
meninggal keduannya dan Dewi Anjarwati menjadi janda. Dari kisah inilah nama
Coban Rondo berasal, Coban yang artinya Air Terjun dan Rondo yang merupakan
bahasa Jawa dari Janda.
Saat saya pernah mengutarakan ingin ke sini dengan suami, dia selalu
berkilah. Bisa jadi selain lokasinya yang agak jauh dari Kota Malang, tapi
kebawa mitos yang beredar. Konon, kalau ada pasangan yang main ke sini bakalan
bubar alias putus. Saya sih, memang belum sempat ke sini waktu masa penjajakan
hihihi.
Fasilitas Penunjang Di Air Terjun Coban Rondo
Air Terjun Coban Rondo memang termasuk wisata alam, tetapi bukan berarti
tak memiliki fasilitas yang menunjang. Menurut saya fasilitasnya termasuk
lengkap. Jangan dikira lokasi menuju air terjunnya bakal menguras energy seperti
halnya lokasi air terjun kebanyakan. Justru di Coban Rondo, jalanan menuju
lokasi air terjunnya sudah tertata rapi dan berpaving. Selain itu ada beberapa
fasilitas lainya diantaranya :
1.
Mushola
Meski terletak di alam, tempat wisata
Coban Rondo terdapat mushola dengan tempat wudhu yang banyak. Air yang
digunakan untuk wudhu pun berasal dari sumber mata air terjun yang segar dan
dingin banget. Hanya saja, kalau pas kondisi ramai keadaan lantainya menjadi
licin dan agak kotor bekas jejak kaki sehabis wudhu meskipu sudah disediakan
air untuk membilasnya. Disedikan pula mukena bagi jamaah perempuan yang tak
sempat membawa sendiri.
2.
Toilet
Tersedia toilet yang masih berada
dekat dengan mushola secara gratis. Jumlahnya pun ada beberapa sehingga tak
khawatir antri lama.
3.
Tempat Parkir Luas
Bagi pengunjung yang datang
berombongan tidak perlu khawatir dengan tempat parkir. Karena terdapat tempat
parkir yang cukup luas, bahkan banyak yang datang rombongan dengan bus. Kemarin
meskipun rombongan dengan teman blogger Malang Citizen, tetapi kami
berboncengan memakai sepeda motor.
4.
Kios Oleh-Oleh Khas Malang
Belum komplit rasanya berwisata kalau
tidak membawa pulang oleh-oleh khas tempat yang kita kunjungi. Jangan khawatir,
di Coban Rondo terdapat banyak kios yang menjajakan oleh-oleh Khas Malang yang
bisa kita kunjungi. Baik makanan maupun souvenir sebagai kenang-kenangan
seperti kerajinan dan kaos.
Oh iya, ada satu
hal yang perlu diperhatikan kalau berkunjung ke Coban Rondo. Apabila anda
membawa makanan dari luar, sebaiknya jangan dikonsumsi dekat dengan lokasi air
terjun. Kenapa? Karena area air terjun ini masih menjaga habitat aslinya,
sehingga banyak kera yang berkeliaran di tebing sekitar air terjun. Sewaktu kami
hendak istirahat sekaligus makan bekal berupa Lapis Malang, tetiba datang
segerombolan kera yang hendak merebutnya. Saking histeris dan kagetnya, sontak
cake yang sudah saya pegang langsung dijatuhkan karena takut langsung direbut
dan segera menyimpan sisanya dan menjauh. Saya lupa, kalau ke air terjun yang masih ada
kera memang dianjurkan jangan memperlihatkan makanan bila tidak ingin
memberinya. Pengalaman itu sempat saya dapatkan sewaktu mengunjungi Air Terjun
Grojogan Sewu di Solo.
Wisata Air Terjun
Coban Rondo ini cocok untuk segala kalangan, termasuk keluarga. Karena sarana
dan wahana yang tersedia pun lengkap, dari anak-anak hingga orang dewasa pun
ada. Dua kali ke sini pun saya bareng dengan keluarga, yaitu keluarga bulek
saya yang tinggal di Malang dan keluarga teman saya dari Aceh. Berwisata ke
sini pun jadi tak membosankan, karena suasananya yang sejuk dan kecantikan
tumpahan air dari ketinggian mampu menyegarkan pikiran. Airnya yang jernih
mengggoda kita untuk menyentuhnya.
di sana emang segerr..penasaran flying fox nya
BalasHapusapalagi kalau pulangnya mampir beli sate kelinci dulu ya :D enakk
Pengen ke sini lagi. Nggak ada bosan2nya.
BalasHapusMalang memang luar biasa. Banyak wisata alamnya.
BalasHapusBarangkali kelak bisa mengunjungi Malang. Tempat ini tidak boleh ketinggalan. :)
BalasHapusCoban Rondo ini tempat pertama aku ketemu mas Anang, waktu SMP dulu.. Hihihi...
BalasHapusAkhirnya bisa ke sini juga setelah sekian tahun lamanya hidup di Malang wakakaka
BalasHapusAdem banget ya. Pernah ke Malang sekali. Tapi blom pernah kesini. Semoga lain waktu bisa
BalasHapusAdem banget ya. Pernah ke Malang sekali. Tapi blom pernah kesini. Semoga lain waktu bisa
BalasHapusWuaaahh Coban Rondo, tiap ospek kempingnya di sana hehe. Kangen eui Skrng msh dingin gak ya?
BalasHapusKalo liat air-air gini hawanya pengen keceh ya mbaaa
BalasHapuspengen ikut!!!!!!!!!
BalasHapusAku tuh selalu excited klo liat air terjun
BalasHapusRasanya gimanaaaa gitu melihat air jatuh dari ketinggian. Indah banget
Dulu semasa aku kecil ibuku pernah cerita soal tempat wisata ini, Mas. Simbah kakungku asli Malang, tapi merantau ke Situbondo dan ketemu simbah puteri. Terus Ibu juga pernah kerja di Malang, beberapa sedulur simbah masih ada di sana, cuma wis kepaten obor.
BalasHapusWaktu itu aku kira cuma ada air terjun aja. Eh, ternyata komplit banget ya, luaaaaas gitu kompleks wisatanya. Cocok nih buat wisata keluarga. Insya Allah suatu saat ke sana, anak-anakku juga penasaran sama Jatim Park :)