Akhir tahun saya dan keluarga sengaja tidak mempunyai agenda liburan. Selain
karena sudah mengambil momen liburan di awal bulan, Mas Aiman dilanda sakit
panas tinggi sehingga harus berobat ke dokter dan istirahat total di rumah.
Kegiatannya ya makan, minum obat dan tidur saja, mainan pun dia sudah tidak
semangat. Bersyukur Sabtu kemarin panasnya turun dan mulai membaik.
Kalau sebagian besar teman-teman berlibur, saya dan keluarga dari pagi
kruntelan saja di kasur dan ruang tengah menonton TV. Sempat terpikir ingin
menghabiskan malam terakhir di tahun 2016 dengan staycation di hotel, tetapi
waktu mencari info hotel atau homestay sudah tidak tersedia kamar. Baru
siangnya saya mengajak suami untuk makan ke resto BBQ dan makanan khas Korea
sekalian ke Pesta Malang Sejuta Buku 2016.
Namun sesampai di depan restonya ternyata masih tutup dan baru buka jam empat sore. So, saya langsung
mengajak suami ke Racel Risol buat cari cemilan pengganjal perut dan langsung
ke Taman Krida Budaya yang tak jauh dari
tempat saya membeli camilan risol.
Suami memarkir motornya, saya berjalan menuju gapura pintu masuk kea rah gedung
utama yang berada di tengah-tengah kompleks taman, dimana di sana lah acara
pameran buku diadakan dengan tajuk Pesta Malang Sejuta Buku. Pertama mengetahui acara ini justru dari
baliho yang beberapa hari sebelumnya terpampang di pohon-pohon pinggir jalan.
Tentu saja jadi angin segar buat saya yang pecinta buku. Sayang untuk
dilewatkan kalau ada pameran buku.
Acara pameran buku ini diselengarakan oleh Tree GProduction, Toko Buku
Togamas dan beberapa komunitas pendukung literasi dan radio di Malang. Mulai tanggal
29 Desember 2016- 4 Desember 2017 gratis tanpa dipungut biaya. Diikuti oleh 300
penerbit buku nasional. Selain pameran
buku, ada juga acara berbagai lomba seperti mewarnai, menggambar dll. Berikut saya
uraikan acara lengkapnya. Acara Ketemu Buku:
1.
20 Bedah buku
2.
20 Komunitas Pendukung Literasi Malang
3.
Bincang Kudapan “Sastra Dulu, Kini dan Esok “
bersama Pelangi Sastra Malang & Sastra Perjuangan Diva Press Group
4.
Pertunjukkan Seni & Sastra
5.
Pertunjukkan Akustik, Musik & Puisi
6.
Nonton Film Bareng bersama Komunitas Film Malang
7.
Sarsehan “Buku Indie Pintu Kemerdekaan Literasi”
bersama Komunitas Kampung Buku Jogja ( KKBJ) & Pengiat Literasi Malang
8.
Gratis Buku Setiap Hari Tanpa Syarat
9.
Bank Buku ( Mari Berbagi Buku Anda, Kita Temukan
Pembacanya)
10.
Menguak Tabir Buku ke- 3 Merlyn Sopjan “
Wo(W)Man”
Sewaktu saya ke sana di panggung sebelah kanan
pintu masuk gedung ada acara Speak Up English Speaking. Saya hanya mendengarkan
sekilas saja terus langsung masuk ke dalam mampir ke beberapa stand buku. Stand
yang pertama saya hampiri di Raja Murah, beruntung di sini saya mendapatkan
buku motivasi tentang perempuan dan dua buah buku resep masakan yang salah satu
penulisnya adalah teman saya di grup food blogger. Selanjutnya saya
mengelilingi stand lain dan mendapat dua buah buku anak-anak untuk Mas Aiman
belajar. Oh iya, di sana saya juga sempat bertemu dengan teman yang pertama
kenal di grup lokal emak-emak yang konsisten pada tumbuh kembang anak termasuk
soal makanan.
Di pameran ini, semua genre buku ada baik yang dibandrol harga murah
mulai lima ribu hingga puluhan ribu. Bahkan ada diskon menarik untuk buku baru
dan berkualitas. Segmennya pun komplit, dari buku sekolah, novel hingga
keagamaan ada. Pokoknya pameran buku ini surganya para pecinta buku deh
termasuk saya. Kalau gak ingat mau makan malam di resto, bisa kalap deh saya.
Benar
saja, selain saya yang memborong buku, rata-rata pengunjung yang datang juga
pulang menenteng kantong plastik yang isinya buku dan tidak hanya sedikit. Bisa
beberapa kantong dan pastinya hati seneng banget. Setelah puas berkeliling dan
jam menunjukkan pukul setengah lima, suami mengajak saya untuk segera keluar
gedung dan pulang. Tak lupa menyempatkan berfoto ria untuk mengikuti lomba foto
di instagram.
Wah asyik nih, aku paling suka kalo ada sale buku. Sayang di malang...nunggu yg ada disurabaya aja deh...hehehe...
BalasHapusSama dong mbak, lha kapan hari itu di surabaya ada pameran buku gede ya. Hiks sayang banget gak bisa ke sana,aku pengen banget tapi suami ogah huhuhuh
HapusAku akhir tahun juga di rumah aja... Paksu kerja terus hihihi... Apalagi ada buku murah gini... Pingin main ke Malang juga....
BalasHapusAyo main mbak, eh tapi hari ini terakhir deh. Jalan sendiri aja pas anak2 sekolah mbak naik kereta terus naik angkot hehehe
HapusWah, mupeng kuadrat nih. Bisa kalap betul kalau nekat ke sana :D
BalasHapusJadi, mau ke sini apa enggak nih ?
HapusSerunya. Bisa ke pameran buku
BalasHapusIya Mbak Tika, sayang yang pas di Surabaya itu gak bisa melihat hiks
HapusDi Malang sering ya ada bazar buku gini? Pengeeen :'D
BalasHapusLumayan mbak, setahun minimal 2-3 kali pameran
HapusSeru. Mulai dari lima ribu? Kalau gak beli banyak emang sayang sih. :v
BalasHapusIya mbak Esti, kalau buat pribadi sudah banyak, kan bisa untuk didonasikan ke rumah baca ya. bukunya masih bungkusan plastik juga.
HapusBagai sisi koin kalau ada pameran buku yang dijual murah. Penulisnya udah capek pas prosesnya. Tiba-tiba lihat bukunya diobral murah ada yang 5 rb sampai 10 rb. Cuma kalau tidak diobral stok toko buku juga makin menumpuk.
BalasHapusKamu dapat buku apa aja mbak?
Betul sekali Kok Deddy, tetapi kita juga mesti realtitis. kebanyakan buku yang diobral murah itu sisa stok gudang. Sementara hak penulis pastinya kan sudah terpenuhi oleh pihak penerbit.
HapusSelain dari pada numpuk di toko, biasanya dimusnakan. lha kan mending diobral, masyarakat yang tadinya gak bisa membeli dengan harga awal yang menurut mereka lumayan jadi bisa membeli kalau mendapat harga yang dijual murah.
Dan rata-rata buku yang diobral itu sudah 2 tahun lebih dari waktu diterbitkan.
Buku seperti di foto atas Koh, buku anak-anak, resep dan novel
Wuih ngeborong mbaak, wuahaha, aku masih di rumaaaaah. wadu tanggal 04 berakhirnya. aroma gak nutut, hehe.
BalasHapusLumayan, makanya jangan kelamaan di pulau. Ayo sini cepet balik Malang hehehe
HapusSaya suka dengan konsep acaranya, semoga bisa ditiru juga sama rumah baca yang saya asuh...
BalasHapusIya, saya juga pengen punya taman baca di rumah, supaya anak-anak tetangga bisa membaca buku dengan senang hati.
Hapus