Membingkai Senja Dalam Foto
Sejak kecil
saya suka sekali difoto. Banyak foto
masa kecil saya yang masih tersimpan, hanya saja sebagian hasilnya mulai rusak.
Ya, sejak kecil saya sudah bersinggungan dengan dunia foto.
Beranjak
besar, tepatnya memasuki usia SMP,
selain suka difoto saya pun juga suka memoto. Saya meminta pada ibu untuk
dibelikan kamera. Zaman seusia saya memiliki kamera yang masih menggunakan roll
film, itu sudah mewah sekali. Seringnya saya memakai untuk memotret acara keluarga semisal, pengajian yasinan
rutin, syukuran atau kumpul keluarga sewaktu lebaran.
Kebiasaan
memotret itupun terus terbawa sampai saya dewasa dan bekerja di negeri orang.
Lain pula sarana yang saya pakai untuk memotret. Sewaktu kerja di Hong Kong, saya lebih suka
memotret pakai kamera ponsel. Menurut saya lebih simple. Bisa dibawa kemana
saja dan bila ingin segera memakainya lebih cepat.
Saya suka
memotret senja. Bahkan saya rela menyebrang salah satu pulau yang ada di Hong
Kong agar bisa menikmati senja dari atas kapal.
|
Memakai Ponsel |
Waktu itu jelas saya tidak tahu
banyak teknik memotret yang baik supaya menghasilkan foto yang bagus. Maklum
hanya menggunakan kamera ponsel jadi sebisa saya memotretnya. Saya pun punya impian bisa memiliki kamera
yang lebih baik dari kamera ponsel, semisal kamera digital.
Bagi saya
menikmati senja, semanis secangkir teh hangat
yang menemani. Sejak kapan pastinya saya menyukai senja, entahlah. Ada damai
melihat ciptaanNya perlahan tenggelam dari balik cakrawala dan meninggalkan
jejak berupa semburat cahaya kekuningan hingga kemerahan.
Seiring waktu,
impian saya punya kamera digital pun terwujud. Saya makin menyukai dunia
fotografi, meski tetap saja belum banyak teknik memotret yang bisa saya
pelajari. Hanya saja dengan kamera digital, hasil fotonya bisa lebih baik
dibanding kamera ponsel. Ada beberapa menu yang bisa diatur menyesuaikan
kebutuhan fotografi. Dan objek sasaran saya masihlah sama, senja.
|
Memakai Kamera Digital |
Kali ini saya
berkesempatan menikmati senja dari atas jembatan sungai Barito Kalimantan Selatan.
Mengeksplor lebih banyak senja di tempat yang berbeda dan dengan kamera yang
berbeda pula tentunya.
Semakin ke
sini, saya makin jatuh cinta dengan dunia fotografi, kalau awalnya masih
seputar pemandangan. Kini saya pun jatuh
cinta pada food fotografi. Karena itulah di saat ulang tahun saya, suami
menghadiahkan sebuah kamera prosumer merk Nikon coolpix. Saya senang banget
pastinya. Bisa menunjang hobi fotografi. Dari sini lah saya bisa mempelajari
fotografi lebih serius. Belajar dari banyak sumber, mengeksplor lebih banyak
objek. Baik itu tentang makanan maupun tempat-tempat yang menarik. Tak lupa
pula hunting senja.
|
Memakai Kamera Digital |
Dan benar
saja, sewaktu mudik saya dan suami memutuskan jalan-jalan ke Bendungan Serut
Blitar. Pulangnya saya hunting senja dari persawahan sepanjang jalan pulang.
|
Memakai Kamera Digital |
Sayangnya transportasinya kurang memadai, yaitu pakai sepeda motor. Misal ada
mobil Toyota Agya, mungkin saya bisa leluasa memotret. Sehingga tidak takut
keburu kemalaman di jalan. Bisa dibayangkan melewati persawahan yang panjang
sambil membonceng anak balita, tentu saja kesan seram yang terbayang.
Kalau ada mobil Toyota Agya yang tampilannya
elegan, tentu saja rasa takut tidak hinggap di benak saya. Aiman pun bebas
menikmati mamanya memotret senja sebagus mungkin dengan angle yang berbeda.
5 comments: