Gendongan Anti Pundak Pegal
Dahulu sebelum menikah, setiap
menjenguk bayi baru lahir saya pasti minta diizinkan untuk menggendongnya
sebentar. Apalagi kalau masih saudara atau tetangga dekat, momen seperti itu
sangat menyenangkan buat saya. Pertamanya sih menggendong masih dengan tangan
tanpa alat bantuan. Bertambahnya umur dibantu dengan kain jarik kalau orang
Jawa bilang. Awalnya ragu-ragu mau menggendong memakai kain jarik, namun kata
hati membujuk.
“Kenapa tidak mencoba?”
Akhirnya saya beranikan diri belajar menggendong dengan kain jarik. Awalnya rasanya seperti mau melorot, namun setelah beberapa kali menggendong dan diajari cara yang tepat. Bisa deh menggendong dengan kain jarik.
Itu pengalaman dulu sebelum menikah
ya. Lain halnya dengan sekarang. Sejak kabar bahagia menghampiri saya dan suami
dengan dinyatakannya saya hamil. Merasakan masa kehamilan itu amazing sekali. Beragam keluhan mewarnai
hingga kehamilan mencapai 9 bulan. Apalagi sensasi mempersiapkan perlengkapan
baby menjelang kelahiran nantinya, termasuk gendongan baby. Berhubung sudah
biasa pakai gendongan jarik, ya saya prepare
yang itu. Meski sebenarnya saya sudah mengenal gendongan babywrap tapi belum
mencobanya.
Nah, suatu hari saya diinbox
seseorang yang sebelumnya tidak saya kenal. Beliau menawarkan produk
babywrapnya untuk dicoba. Saya gak langsung mengiyakan begitu saja. Saya
berpikir dulu dan diskusi dengan suami, juga menanyakan tahu saya dari siapa.
Usut punya usut ternyata Mbak Ragil ( beliau yang menawari sy babywrap) tahu
saya dari Mbak Shanti teman saya di Jogja.
Akhirnya saya balas dan menerima
tawaran Mbak Ragil. Saya memberikan alamat rumah lengkap. Sempat harap-harap
cemas juga sih hehehe. Setelah seminggu memberikan alamat saya, kok barang
belum datang juga. Jadi gak ya? Saya sih berpikir positif saja, kalau memang
rejeki pasti sampai itu barang.
Sewaktu saya mau pergi ke mall, ada
kurir mengantarkan sebuah paket. Saya cek alamat pengirimnya. Alhamdulillah,
benar kiriman gendongan dari Mbak Ragil. Urusan berangkat ngemall pun tertunda
sebentar. Saya gak sabar untuk membukanya hehehe.
Dalam hal kemasan gendongan
babywrap yang diberi label “bundawrap” itu menarik ya. Dan yang lebih
membahagiakan saya, warna babywrapnya biru, warna favoritnya saya . Padahal nih ya, saya gak request soal warna ke Mbak Ragil.
Dipacking dengan kardus bergambar perempuan berjilbab mengenakan produk
tersebut.
Saya pun langsung mencobanya dengan
melihat panduan di belakang bungkus kardusnya. Berhubung mau pergi jadi gak
sempat belajar dari cd yang disertakan dalam produk bundawrap tersebut. Awalnya
sempat kesulitan memakainya karena model kain gendongannya panjang. Lebih
panjang dari gendongan jarik biasanya.
Usai mempraktekkan pelan-pelan sesuai
petunjuk cara pakainya. Taraaaaa….saya bisa memakai gendongan bundawrap dengan
nyaman. Kenapa? Karena bahannya lentur meski tekstur kainnya agak tebal sedikit
dari produk babywrap yang saya tahu. Tapi ada cerita lucu juga pengalaman pakai
ini. Pas sudah di mall mau mengganti clodi Enju, mau gak mau harus saya lepas
gendongannya. Begitu selesai mengganti clodi dengan yang baru. Saya kelupaan
cara makai gendongan bundawrapnya hehehe…
Alhasil, saya makainya disamakan dengan sewaktu saya memakai kain gendongan jarik. Kesannya pun tetap nyaman dan yang pastinya gak bikin pundak jadi pegel seperti halnya pakai gendongan jarik.
Lain hari saya mencoba mempelajari
cara pakainya dari cd. Saya menghafalkan step
by step petunjuknya. Pas jalan lagi mau ke poli untuk berobat, waktu itu
saya sedang sakit gigi. Mau meninggalkan Enju sendirian di rumah dengan mertua
kok gak tega. Akhirnya saya ajak dan gendong pakai bundawrap. Kali ini
benar-benar bikin nyaman karena sebelumnya sudah belajar petunjuk pemakaian
lewat pemutaran cd. Sewaktu lagi antri menunggu giliran, Enju terbangun dan
menangis minta minum susu. Kebetulan pas gak bawa sufor dan sedang di tempat
umum, untungnya pakai gendongan bundawrap, jadinya tetap bisa menyusui deh,
bahkan sambil konsul di depan dokternya kebetulan cowok pula hahaha.
Keuntungan pakai bundawrap menurut
saya, seperti sebagian sudah saya jelaskan di atas.
1. Kainnya lentur sehingga nyaman
dipakai
2. Tebal, sehingga tetap hangat dipakai
meski tanpa tambahan selimut. Meski tebal tapi ringan.
3. Pastinya gak bikin pundak pegal
karena model pemakaian seimbang, kain menumpu di kedua bahu.
4. Simple, sehingga kedua tangan bisa
bergerak lebih leluasa
5. Harga masih terjangkau dibanding
dengan merk babywrap yang sudah ada di pasaran
So, gendongan modern bundawrap ini lebih banyak kelebihannya
dibanding dengan gendongan jarik biasanya yang bikin pundak cepat pegel. Terima
kasih banyak buat Mbak Ragil atas gendongannya. Nah bagi yang tertarik dan berminat dengan gendongan
bundawrap, bisa langsung ke website-nya ya.
Wah, cucuku Enju tahu-tahu udah gede aja. Senangnya bisa nggendong si kecil. Salam sayang ya! Bagus tuh kain gendongannya rapet bisa nyimpen "barang rahasia" yang dikenyot Enju hihihihi.....
BalasHapusAlhamdulillah bunda, terakhir ditimbang sudah 6,4 kg.
HapusTerima kasih eyang sayangnya.
Iya neh bun, multifungsi deh :)
ahhh cucooo gendongannya,,,
BalasHapusAlhamdulillah teteh. Apakabar teh ? Sy lama g blogwalking neh :)
Hapusada alamat lain gak jeng? atau contactnya? hehehe uda tak coba buka kok gak bisa,, makasih
BalasHapusmantapp persiapan motogp 2017
BalasHapusbagus sekali gendongan nya
BalasHapusmomen seperti itu sangat menyenangkan buat saya. Pertamanya sih menggendong masih dengan tangan tanpa alat bantuan.
BalasHapusvisit Tel-U